Trailer Film 'Kapandung' Diputar Perdana, Mengeksplorasi Tradisi Ilmu Leluhur Bali

11 April 2021, 17:32 WIB
Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara (tengah) mengapresiasi film 'Kapandung', Minggu 11 April 2021. /Humas Pemkot Denpasar

INDOBALINEWS – Trailer film Film Kapandung: A Stolen Life produksi Gases Films diputar perdana di Mini Theater Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Minggu 11 April 2021.

Produser eksekutif Komang Indra Wirawan Gases menjelaskan produksi film ini sebagai salah satu inovasi pelestarian budaya sekaligus menepis anggapan seniman tradisi tidak bisa bersaing di ranah digital.

“Film yang disutradarai Johan Wahyudi ini merupakan karya kedua Gases Films setelah film Nyungsang,” kata Komang Indra seusai pemutaran trailer.

Baca Juga: Seni Modern Juga Diberi Wadah Untuk Berkembang di Bali

Baca Juga: Menparekraf Sebut Sejumlah Acara Sudah Boleh Digelar, Ini Penjelasannya

Ia menjelaskan Kapandung merupalan film yang didasarkan atas kisah nyata tentang tradisi ilmu leluhur Bali yang bernuansa filosofi kehidupan dan spiritual.

Kata dia latar berlakang dari pembuatan film ini didasari atas semangat berkreativitas dan berupaya untuk memantik semangat perfilman lokal untuk selalu bisa berkarya.

Ia  berpesan agar para pelaku perfiman di Bali diharapkan mampu bersaing dalam situasi apa pun, termasuk saat pandemi seperti sekarang.

Baca Juga: Upacara Kurukudu Mengantar Umbu Landu Paranggi ke Ruang Sunyi, Senin 12 April 2021

Baca Juga: Lestarikan Warisan Budaya Bali, Perajin Diminta Tidak Tergiur Produk Tiruan

Film ini, lanjut Komang Indra, juga ikut merealisasikan konsep program Pemkot Denpasar dengan Visi Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan Menunju Keharmonisan.

“Ke depan kita berupaya menjajaki ke production house di Jakarta agar film karya sineas Bali bisa diputar di jaringan bioskop luar," ujarnya.

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara yang ikut menyaksikan acara tersebut mengapreasi film Kapandung: A Stolen Life.

Jaya Negara mengatakan film ini menunjukkan suatu keberanian orang Bali, khususnya seniman tradisi untuk menggarap karya di luar kebiasaannya.

Selain itu, film ini juga menjadi pusat edukasi pelestarian budaya dan memperkenalkan tradisi Bali yang memberikan ruang pembentukan karakter bagi generasi muda.

"Banyak hal yang kita dapat dari karya film ini dan intinya kami dari Pemkot Denpasar mengapresiasi dan terus mendukung proses kreatif,” ujarnya.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler