Bali Kandarupa: Pameran Seni Rupa Tradisi, Tampilkan Karya 113 Seniman di Ajang PKB 2021

- 8 Juni 2021, 21:24 WIB
Pameran Bali Kandarupa di Museum Puri Lukisan Ubud menampilkan lukisan klasik dan tradisi Bali.
Pameran Bali Kandarupa di Museum Puri Lukisan Ubud menampilkan lukisan klasik dan tradisi Bali. /Tim Kreatif Bali Kandarupa

Para seniman yang terlibat dalam pameran Bali Kandarupa ini berasal dari berbagai daerah di Bali, merangkum beragam gaya atau stilistik klasik dan tradisi Bali. Diantaranya Kamasan, Batuan, Ubud, Padangtegal, Pengosekan, Keliki, Nagasepaha, Bangli, Badung, Tabanan, Denpasar, Mas, Nyuh Kuning, Teges-Peliatan, Kerambitan, Buleleng, Tegalinggah, dan  sebagainya.

Arya menjelaskan kini terdapat dua agenda besar tahunan yakni, pertama, Pesta Kesenian Bali yang merupakan ajang penggalian, pelestarian, dan pengembangan nilai-nilai seni tradisi Bali yang digelar sejak 1979. Kedua, Festival Seni Bali Jani yang pertama kali diselenggarakan pada 2019, sebagai tonggak kebangkitan seni modern dan kontemporer.

Dalam penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali selama ini telah terdapat pameran seni rupa, tetapi mulai 2021 diperkuat dengan Bali Kandarupa yang lebih besar dari sebelumnya. Sedangkan dalam Festival Seni Bali Jani yang dilaksanakan pertama kali pada 2019 terdapat pameran seni rupa modern-kontemporer Bali Megarupa.

Kedua perhelatan yang menampilkan seni klasik-tradisi dan modern-kontemporer tersebut termaktub dalam ketetapan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali yang meliputi adat, agama, tradisi, seni, dan budaya. Upaya tersebut sejalan pula dengan dengan visi Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati: “Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Bali Era Baru”.

Baca Juga: Tri Puspa Janji Ajegkan Lagu Bali dengan Terus Berkarya

Kurator pameran Wayan Kun Adnyana, I Ketut Muka dan Warih Wisatsana sepakat merumuskan tema pameran yang merupakan sebuah frame atau batasan. Dunia penciptaan, termasuk seni rupa, justru diharapkan memicu keleluasaan kreativitas —di mana kebebasan berimajinasi (kreasi) dimungkinkan; frame disikapi sebagai peluang menghadirkan karya yang kaya akan makna sekaligus padu dalam komposisi; lapis garis, bauran warna, dan pilihan kosa rupa terjalin utuh secara keseluruhan— tersebab adanya benang merah tematik tersebut.

Demikian pula pada Bali Kandarupa 2021; para seniman yang berpartisipasi terbukti tidak hanya mengolah stilistik hingga meraih estetik yang otentik melainkan juga gigih mengeksplorasi ragam tematik guna menemu ekspresi penciptaan yang mempribadi.

Tajuk Wana Jnana merujuk pengertian ‘hutan ciptaan’ kreasi kebijaksanaan luhur insani, sekaligus cerminan pendakian spiritualitas (lascarya). Pada konteks pameran ini, ‘hutan ciptaan’ (rimba) divisualkan melalui berbagai kemungkinan representasi: karya topeng (perwujudan satwa rimba); patung (objek/subjek hutan atau binatang); seni Lukis (flora-fauna dan/atau rimba raya).

Adapun laku kreativitas para pelukis, pematung, dan pencipta topeng ini dapat dimaknai sebagai upaya mempersembahkan kebajikan (wanda) sekaligus merefleksikan penghayatan spiritualitas (lascarya); terbukti mengemuka pada karya-karya yang diciptakan oleh para penekun seni tradisi.

Baca Juga: ‘Road to Beijing’ Pamerkan Patung Karya Nyoman Nuarta Hasil Komtemplasi Masa Pandemi

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah