Denny JA: Pandemi Lahirkan Karya Sastra Besar yang Menyentuh

- 19 September 2021, 14:36 WIB
Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA
Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA /Satupena

INDOBALINEWS – Era pandemi banyak melahirkan karya sastra yang menyentuh, karena di dalam pandemi itu juga ada tragedi yang menjadi ibu kandung dari karya sastra besar.

Hal itu diungkapkan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, dalam acara Obrolan HATI PENA #5, bertema “Kata dan Mantra Kala Pandemi,” di Jakarta, Ahad 19 September 2021.

Acara ini menampilkan lebih dari 30 penyair dan penulis dari berbagai latar belakang profesi. Ada dosen, wartawan, diplomat, jenderal purnawirawan, pengusaha, aktivis sosial, dan sebagainya.

Baca Juga: Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia, Enrique Maluku Namanya

Di acara itu, tampil juga penyair  senior D. Zawawi Imron, penerima penghargaan The SEA Write Award, Bangkok (2012). Juga, Fakhrunnas MA Jabbar, penerima National Writer’s Award SATUPENA kategori fiksi (2021).

Denny mencontohkan beberapa karya sastra yang lahir di kala pandemi yan memenangkan hadiah Nobel Sastra. Pertama, novel “Love in the Time of Cholera” karya Gabriel Garcia Marquez, terbit 1985. Ini berisi kisah cinta di tengah pandemi kolera.

Kedua, novel karya Albert Camus, “The Plaque” (wabah). Oleh Albert Camus, setting pandemi kolera tahun 1849 dipindahkan konteksnya ke 1940-an, untuk menghasilkan karya novel yang absurd.

“Kita telah memasuki era pandemi Covid-19. Maka penyair di Indonesia dan di Asia Tenggara juga sudah membuat buku kumpulan karya, berisi jeritan batin di era Corona,” tutur Denny, yang menggagas genre puisi esai.

Baca Juga: Janji Tingkatkan Kesejahteraan Penulis, Ketua Umum Satupena Siap Jalankan Tujuh Program Unggulan

Halaman:

Editor: Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x