Baca Juga: PT LIB Uji Coba Hadirkan Penonton Liga 1 di Stadion Manahan
“Maksudnya, imajinasi tentang keindonesiaan itu dibentuk oleh frase-frase di dalam puisi, seperti tanah air, ibu pertiwi, tumpah darahku, tanah persada, dan lain-lain,” tutur Gaus.
Dulu tidak ada istilah tanah air, ibu pertiwi, tanah tumpah darahku, dan sebagainya. Istilah-istilah itu baru muncul dalam puisi.
“Jadi puisi-puisi itu membentuk imajinasi tentang keindonesiaan,” tambah Gaus. ***