Pagelaran Anggit Budaya, Menjejak Akar Kebangsaan Puri Klungkung dan Kediri Jawa Timur

- 17 Januari 2022, 12:12 WIB
Pagelaran Seni Budaya yang digelar Puri Klungkung dan Yayasan Kerana, Sabtu 15 Januari 2022.
Pagelaran Seni Budaya yang digelar Puri Klungkung dan Yayasan Kerana, Sabtu 15 Januari 2022. /Shira Ade Indobalinews

"Kalau di Bali, jejak-jejaknya masih jelas seperti pada Tarian Calon Arang," sebutnya. Sementara di Kediri pun kini muncul upaya untuk melestarikan situs-situs kebudayaan dari masa silam," tutur Edi.

Baca Juga: Skenario Antisipasi Atasi Lonjakan Omicron: Pemerintah Minta Masukan Pakar Lintas Disiplin

Hubungan budaya itu pun, kata Eddy, bisa dikembangkan sebagai jalur pariwisata yang berkualitas. "Disini bisa dikembangkan untuk menjadi pelajaran mengenai hubungan antar budaya serta keberagaman dalam bangsa kita," katanya yang juga seorang pengusaha pariwisata itu.

Sementara itu Sony Wyarso, pegiat budaya di Bali yang juga sebagai salah seorang penggagas Yayasan Kerana mengatakan bahwa rajutan budaya akar bangsa yang simbolisasi besarnya menjadi besarnya menjadi identitas nasional seperti bendera nasional, simbol negara dan NKRI.

Baca Juga: Rektor UIN Sunan Kalijaga Minta Bangsa Indonesia Lapang Dada Maafkan Penendang Sesajen, Ini Sebabnya

"Karena itu ungkapan-ungkapan kebudayaan yang ada di Puri Agung Klungung pada khususnya dan Bali pada umumnya penting untuk digagas kembali dalam
konteks masa kini dan dikembangkan bukan hanya sekedar sebagai tindak pelestarian
melainkan diwujudkan sebagai aksi budaya," ujar Sony.

Dibeberkan juga oleh Sony bahwa aksi budaya ini selain mempertemukan simbol-simbol akar bangsa juga mau menghadirkan nilai-nilai kebangsaan dan memberi inspirasi bagi generasi mendatang.  Bahwa Indonesia memiliki pusaka sejarah dan keragaman budaya yang juga mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang nampak dalam banyak ungkapan-ungkapan kebudayaanya.

Baca Juga: Kawasan Pusat Kebudayaan Bali Mulai Dibangun di Klungkung

"Mulai dari teknologi bangunan candi, sistem irigasi, pengetahuan pengobatan, dan sebagainya. Inspirasi ini akan memberikan rasa percaya diri khususnya bagi kaum muda dalam menyongsong 100 tahun Republik Indonesia di pertengahan abad-21.  Sehingga nilai-nilai dalam gagasan dwipantara mandala tidak hanya terwujud sebagai paradigma kewilayahan namun juga berkontribusi dalam menghadapi persoalan aktual global saat ini dan mendatang," tegas Sony. ***

 

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah