Searah Creative HUB Wadahi Pegiat Film Jebolan ISI Denpasar

- 14 Maret 2023, 23:31 WIB
Suasana diskusi film Balih Screening oleh Searah Creative HUB
Suasana diskusi film Balih Screening oleh Searah Creative HUB /Destarita Rahmawati/Dok.Searah Creative HUB

 

INDOBALINEWS - Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, membentuk wadah baru bagi para alumni yang ingin tetap berkreasi dalam dunia perfilman yaitu komunitas Searah Creative HUB.

Dalam hal ini, Searah Creative HUB menggelar acara Balih Screening yang menampilkan enam film dan disutradarai oleh para alumni ISI Denpasar.

Adapun pemutaran 6 film tersebut diselenggarakan di Dharma Negara Alaya (DNA) Art Senin 13 Maret 2023 mengundang beberapa penggiat film di Bali, pelaku industri, production house hingga anggota DPRD Provinsi Bali.

Baca Juga: Menaker: Hubungan Industrial yang Kondusif dan Harmonis Harus Mampu Pertemukan 2 Kepentingan

Enam judul film yang ditampilkan antara lain, "Pojok Penantian (Upon a Time)" karya Novia Puspita, "Back to The Beat, Back to The Star" karya Tama Silitonga, "How Does It Sound?" karya Medy Mahasena", "Kacang Dari" karya Dodek Sukahet, "Lobus" karya Restu K.N, dan "Mejaguran" karya Herda Martin.

Tak hanya menonton film, acara ini juga membuka ruang diskusi untuk memberi masukan serta meningkatkan kualitas film yang telah dibuat.

Gagasan Searah Creative HUB sendiri dibentuk dari gagasan para alumni ISI Denpasar yang disadari sepenuhnya atas dasar mata pencaharian yang minim dalam dunia perfilman di Bali.

Baca Juga: Upaya Penurunan Angka Stunting Butuh Intervensi Spesifik dan Sensitif, Begini Artinya

Dodek Sukahet selaku Ketua Komunitas Searah Creative HUB berpendapat, lulusan film justru banyak yang masih bekerja di luar industri film untuk memenuhi kebutuhan.

Alumnus SMA Negeri 3 Denpasar itu melanjutkan, era digital justru dapat mendorong para sineas di Bali dapat berkarya semakin baik.

Hanya saja, minimnya kesadaran industri kreatif khusunya dibidang film menjadi hal yang sangat disayangkan.

Baca Juga: Libur Sekolah Saat Pilkades, Dinilai Penghalang Pencerdasan Anak Bangsa

"Para alumni terfokus pada produksi yang semakin menjamur di Bali membuat banyak dilema baru," kata Dodek Sukahet.

"Seperti halnya project komersil yang jarang sekali dapat digarap secara mandiri dan masih menempatkan para pelaku film pada batasan kru atau tim."

Disiai lain, masalah SDM juga menjadi fokus bersama dalam mengembangkan kemampuan.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun, Hilang Diseret Ombak Pantai Ketapang Tanjung Menangis

Maka dari itu Searah Creative Hub dibentuk bertujuan untuk menumbuhkembangkan ekosistem film agar keberadaannya dapat lebih diperhitungkan.

"Diskusi antara alumni ISI Denpasar mengkrucutkan pemikiran dan visi yang searah, tidak hanya untuk keberlangsungan produksi, melainkan juga proses pitching dan sampai pada distribusi film yang dibuat para sineas di Bali," terangnya lagi.

Dodek pun berharap komunitas Searah Creative HUB dapat lebih besar lagi dan tidak hanya berisi alumni ISI saja.

Baca Juga: Kolaborasi DW Tibubeneng Bali dan Beam Mobility untuk Dorong Pariwisata Berkelanjutan Ramah Lingkungan

"Serta kedepannya film di Bali dapat lebih hidup dan berkembang sehingga era digital bisa dipenuhi produk-produk audio-visual dengan sajian dan cara bertutur sineas atau pembuat film," tutup dia.***

Editor: Kirania Hafshah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x