Google Dituding Mengakses Pesan WhatsApp Pribadi, Tidak Terbukti

19 Desember 2020, 16:57 WIB
whatsapp /https://www.whatsapp.com/

INDOBALINEWS - Setelah belum lama ini tersiar kabar bahwa Facebook digugat untuk melepaskan WhatsApp karena dianggap monopoli jaringan dalam kasus anti monopoli oleh pemerintah AS.

Yang kemudian pada hari Rabu kemarin, Jaksa Agung Texas mengumumkan kasus anti monopoli secara umum dan terbuka terhadap bisnis iklan Google.

Gugatan baru dalam kasus anti monopoli ini, menuduh adanya kesepakatan di belakang kerjasama antara Google dan Facebook.

Baca Juga: Twitter Sedang Uji Fitur Barunya, Ruang Obrolan Suara Dengan Nama ‘Spaces’

Keluhan anti monopoli tersebut membuat banyak tuduhan yang membuka mata, termasuk konspirasi jangka panjang antara Google dan Facebook untuk meredakan ancaman penawaran tajuk.

Tetapi salah satu tuduhan paling aneh berkaitan dengan WhatsApp. Menurut pengaduan tersebut, Google membuat kesepakatan dengan Facebook untuk mengakses jutaan pesan pribadi, dan foto dari pengguna WhatsApp, tak lama setelah aplikasi tersebut diperoleh.

Tuduhan spesifik datang dalam berkas sebanyak 57 halaman ke dalam pengaduan. Dokumen pengaduan itu telah banyak disunting, tetapi tidak salah lagi yaitu menuduh  adanya perjanjian eksklusif antara Google dan Facebook, yang memberikan Google untuk akses ke pesan WhatsApp pengguna.

Baca Juga: Ada Bunker Simpan Senjata Api Rakitan di Rumah Teroris Upik Lawanga di Lampung

Berikut kutipan dari rangkuman 57 halaman keluhan di Texas melawan Google. Dan keluhan ini adalah klaim yang luar biasa karena beberapa alasan. 

WhatsApp sedianya sudah di enkripsi secara end-to-end, yang berarti Facebook tidak memiliki akses terpusat ke pesan pengguna pada saat akuisisi. (Ini berbeda dengan layanan seperti Gmail, di mana Google menyimpan semua pesan di servernya dan dapat memindainya secara massal.) 

Baca Juga: Setelah 7 Hari Pencarian Penyelam Yang Hilang Saat Teliti Gerak Hiu di Karangasem Bali Dihentikan

Hal itu seharusnya membuat Facebook tidak mungkin memutuskan kesepakatan akses semacam ini ke perusahaan lain karena tidak memiliki akses sendiri. Inti dari enkripsi end-to-end atau dari ujung-ke-ujung adalah tidak mungkin bagi perusahaan Google  untuk menukar privasi pengguna dengan cara ini.

Jadi ... apa yang dibicarakan pemerintah Texas disini? Penjelasan yang dikemukakan oleh Alex Stamos dari Stanford, mengacu pada file cadangan yang dimulai oleh pengguna dan berada di luar enkripsi ujung-ke-ujung layanan. 

Baca Juga: Artis Cantik Inisial TA Diduga Terlibat Kasus Prostitusi Online, Diamankan Polda Jabar

Namun demikian, tudingan tersebut tidak cukup bukti yang kuat. Google memang memudahkan pengguna Android untuk menyimpan cadangan WhatsApp di Google Drive, namun tidak ada yang eksklusif tentang kesepakatan itu, dan tidak jelas mengapa diperlukan kontrak tertulis. 

Dan bahkan pengguna iOS pun juga dapat menyimpan cadangan di iCloud, dan dalam setiap kasus, cadangan hanya dibuat jika pengguna mulai mengaktifkannya.

Baik Google maupun Facebook tidak akan memberikan pernyataan tertulis, selama proses hukum sedang berlangsung, tetapi keduanya menolak dikatakan adanya  kesepakatan eksklusif untuk membagikan data pengguna WhatsApp. 

Baca Juga: Vendor Penyalur Bansos Covid-19 Akan Diperiksa KPK

Google juga menunjuk pernyataan sebelumnya dari Sundar Pichai, di mana CEO berkomitmen untuk tidak menggunakan data Drive untuk iklan.

“Kami tidak menjual informasi Anda kepada siapapun,” tulis Pichai pada bulan Juni, “dan kami tidak menggunakan informasi di aplikasi tempat Anda menyimpan konten pribadi utamanya seperti Gmail, Drive, Kalender, dan Foto untuk tujuan periklanan, titik.” seperti dikutip dari The Verge.

Tudingan ini adalah hasil dari penyelidikan selama berbulan-bulan ke Google dan Facebook, yang menghasilkan informasi tapi belum disebarluaskan. 

Baca Juga: Kasus Ribuan Kotak Amal Disalahgunakan, Kemenag : Masih Banyak Lembaga Amal Yang Terpercaya

Gagasan kesepakatan ruang belakang untuk membuka jutaan pesan pribadi menjadi terlalu mengkhawatirkan untuk diabaikan atau pun diterima begitu saja, karena sangat bertentangan dengan cara kerja sistem ini. 

Seiring dengan klaim yang menuding kolusi Facebook dan lainnya, ini akan menjadi beban bagi jaksa penuntut untuk membuktikannya saat kasus ini berjalan. Tapi Negara Bagian Texas telah berani menuding tanpa bukti-bukti yang mendukung.***



Editor: Rudolf

Sumber: The Verge

Tags

Terkini

Terpopuler