Network
INDOBALINEWS - Beberapa hari belakangan suasana panas melanda warganet menyusul viralnya video seorang dosen Desak Made Dharmawati yang diduga melecehkan keyakinan Umat Hindu.
Dugaan penistaan agama lantas berbuah tanggapan, kecaman dan protes serta laporan dari berbagai pihak atas ketersinggungan soal kepercayaan dan keyakinan ini.
Di tengah panasnya suasana, angin dingin berhembus dari Bali Utara, tepatnya di Buleleng. Umat Muslim dan Hindu di daerah ini menunjukkan kalau persaudaraan umat Hindu-Muslim yang sudah terbina ratusan tahun lamanya tak akan hilang meski dinodai oleh sikap tak terpuji baik sengaja maupun tak sengaja sejumlah oknum, seperti yang dipertontonkan Desak Made Dharmawati.
Baca Juga: Masih Ada Waktu Daftar di Sekolah Kedinasan. Ini Alur Seleksi Masuknya
Baca Juga: Sakit Hati Dimaki Cicing, Warga Jawa Timur Bunuh Pemilik Warung di Buleleng Bali
Seperti yang terjadi di Hari Senin 19 April 2021 sore, saat umat Muslim tengah ngabuburit alias menunggu saatnya berbuka puasa di Bulan Ramadhan. Saat itu masyarakat Muslim Kampung Kajanan Kabupaten Buleleng tengah menunggu berbuka puasa di Masjid Agung Jamik Buleleng dikejutkan oleh kunjungan dari Keluarga besar Puri Buleleng yang di ketuai oleh Manggala Utama ( ketua umum) Paiketan Pasemetonan Puri Buleleng. A.A.Wiranata Kusuma.
Menurut Wiranata Kusuma, kunjungan silaturahmi yang terkesan mendadak tersebut dikarenakan, Puri Buleleng sangat menjaga hubungan kekeluargaan yang sudah terjalin sejak jaman Kerajaan Ida Anglurah Panjisakti (Raja Buleleng saat itu).
"Dan sebagai generasi ke-13 dari beliau, maka Sang Manggala utama tidak mau nantinya masyarakatnya terusik rasa persaudaraannya dikarenakan adanya video viral yang beredar yang menistakan agama Hindu," ujar AA Wiranata Kusuma. Lebih lanjut dikatakannya lagi, dan berselang beberapa hari ada yg mengusik Umat Muslim dengan mengatakan dirinya sebagai Nabi yang ke-26
