Isoter Berbasis Desa Jadi Solusi: Tingginya Kasus Karena Banyak Pasien OTG-GR Isoman Tak Terkontrol

- 25 Agustus 2021, 16:17 WIB
Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati disampingi Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin saat memimpin rapat peninjauan pelaksanaan Isoter berbasis Desa, bertempat di Kantor Camat Ubud, Gianyar, Rabu 25 Agustus 2021.
Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati disampingi Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin saat memimpin rapat peninjauan pelaksanaan Isoter berbasis Desa, bertempat di Kantor Camat Ubud, Gianyar, Rabu 25 Agustus 2021. /Dok Humas Pemprov Bali

“Saya meyakini Isoter berbasis Desa sangat bagus diterapkan di Bali karena ini juga sesuai dengan kearifan lokal kita. Mungkin banyak masyarakat yang kurang nyaman jika harus diisolasi di hotel dan jauh dari tempat tinggal. Sehingga isolasi secara terpusat dengan fasilitas desa bisa menjadi salah satu solusi,” bebernya.

Baca Juga: Cek Dua Gerai Lokasi Vaksin Presisi yang Dibuka Polres Badung

Untuk itu, Cok Ace pun mendorong desa-desa untuk terus meningkatkan jumlah Isoter serta mengajak masyarakat untuk tidak ragu lagi menjalani perawatan di Isoter selain juga testing. “Tentu saja target vaksinasi terus kita kejar, sehingga masyarakat Bali bisa memenuhi target vaksin pada September mendatang,” tutupnya.

Senada dengan Wagub Cok Ace, Kalaksa BPBD dan juga Kadiskes Prov Bali juga meyakini bahwa pelaksanaan Isoman selama ini cukup beresiko. Mengingat kultur rumah di Bali yang dihuni oleh banyak orang/KK, serta jiwa kekerabatan yang tinggi jika ada orang sekitar sakit maka tetangga beramai-ramai menjenguk.

Baca Juga: Pengurus Ditimpa Musibah Terkait Covid, Musda DPD Asita Bali Ditunda

Konsep Isoter berbasis Desa menurut Made Rentin bisa memanfaatkan rumah-rumah penduduk yang tidak terpakai atau fasilitas Desa, tentu saja dengan pengawasan ketat dari aparat Desa.

Kadiskes Ketut Suarjaya menambahkan angka kasus baru di Bali masih cukup tinggi, sekitar 26%, dikarenakan varian delta yang 10 kali lebih cepat menyebar dibandingkan dengan varian Covid-19 yang biasa.

Baca Juga: Demo Mahasiswa di Bali Soal Covid:Tenaga Tracing Perlu Diperbanyak

Sementara untuk angka kematian di Bali 90% adalah masyarakat yang belum divaksin. “Untuk itu penambahan Isoter serta percepatan pencapaian vaksinasi kita targetkan agar bisa segera keluar dari pandemi ini,” tutupnya.

Menanggapi arahan Wagub Bali, para Kepala Desa sangat menyambut baik rencana tersebut. Ubud sebagai salah satu kawasan green zone di Bali siap melaksanakan kebijakan Isoter berbasis Desa.***

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah