30 Jenasah Terlantar di RSUP Sanglah Dikremasi

- 9 November 2020, 12:05 WIB
Tim pengurusan jenasah terlantar RSUP Sanglah memasukkan peti berisi jenasah yang akan dikremasi di Krematorium Taman Mumbul, Senin 9 November 2020
Tim pengurusan jenasah terlantar RSUP Sanglah memasukkan peti berisi jenasah yang akan dikremasi di Krematorium Taman Mumbul, Senin 9 November 2020 /Dok Humas RSUP Sanglah (tangkapan layar video)

INDOBALINEWS - Sebanyak 30 jenasah terlantar dikremasi di Krematorium Taman Mumbul, Nusa Dua Badung Bali pada Senin 9 - Selasa 10 November 2020.

Menurut Direktur Perencanaan Operasional dan Umum RSUP Sanglah, dr Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM,  proses pengkremasian ini merupakan sinergi antara Rumah Sakit umum Pusat (RSUP) Sanglah dengan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali.

Baca Juga: Video Porno Mirip Gisel, Polda Metro Selidiki Penyebar Pertama dan Yang Masih Menyebarkan

"Ada 30 jenasah terlantar yang akan dikremasi dalam dua hari ini hingga besok. Untuk hari ini kami kremasi lima jenasah dan sisanya besok.  Jenasah-jenasah ini sudah tersimpan di bagian Forensik RSUP Sanglah dari tahun 2017-2020," ujar dr Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM, Senin 9 November 2020 seperti yang dikutip oleh indobalinews.com.

Direktur Perencanaan Operasional dan Umum RSUP Sanglah, dr Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM saat melepas jenasah terlantar yang akan dikremasi di Krematorium Taman Mumbul, Senin 9 November 2020
Direktur Perencanaan Operasional dan Umum RSUP Sanglah, dr Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM saat melepas jenasah terlantar yang akan dikremasi di Krematorium Taman Mumbul, Senin 9 November 2020 Dok Humas RSUP Sanglah

Baca Juga: Demi Bartahan Hidup, Nekat Curi Sapi Malam-malam Lewat Pos Siskamling di Bali, Akhirnya...

Ia juga menjelaskan, Manajemen RSUP Sanglah memiliki tim yang mengurus jenasah terlantar. Sebelum dinyatakan terlantar, tim jenasah terlantar RSUP Sanglah berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Bali telah bersurat kepada pihak kepolisian darimana jenasah tersebut dibawa pada saat tiba di Sanglah.

Baca Juga: Dibawakan Roti Cucu, Sang Kakek Malah Sudah Gantung Diri

Proses di kepolisian ini untuk mendapatkan keterangan pembebasan jenasah. Sehingga tidak dilakukan proses investigasi lagi terhadap jenasah tersebut terutama terkait jenasah yang berhubungan dengan kasus kasus tersebut.

Baca Juga: Hilang Kontak, Basarnas Bali Kerahkan Heli Cari KM Tanjung Permai

"Mari kita doakan bersama semoga pelaksanaan upacara ini berjalan dengan lancar, dan semoga semua jenasah yang dikremasi ini mendapat tempat terbaik di Alam Keheningan", ujar Dharma Kerti saat pelepasan jenasah.

Baca Juga: Gatot Brajamusti Meninggal Dalam Penahanan di RS Samping Penjara Cipinang

Ditambahkannya upacara kremasi jenasah terlantar ini dilakukan sesuai Kepercayaan Hindu di Bali dengan tingkat yang paling sederhana. Proses upacara dilakukan pada Senin-Selasa 10 November 2020. Di hari Selasa akan dilakukan nganyut abu jenasah ke Segara, Pantai Matahari Terbit Sanur.

Baca Juga: Ucapan Selamat Presiden Jokowi Untuk Biden di IG Dibanjiri Komentar Lucu Netizen

Sebanyak 30 jenasah yang dikremasi hari ini terdiri dari body, orok dan kerangka. Jenasah-jenasah ini sudah berada di RSUP Sanglah dari 2017 - 2020.  proses kremasi ini dilaksanakan setelah semua jenasah mendapat pembebasan dari Polisi dan Dinas Sosial.

Baca Juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Ini 3 Janjinya..

Upacara kremasi jenasah terlantar di Krematorium taman Mumbul. 30 jenasah yang tersimpan sejak tahun 2017 hingga 2020 di RSUP Sanglah dikremasi Senin-Selasa 10 November 2020
Upacara kremasi jenasah terlantar di Krematorium taman Mumbul. 30 jenasah yang tersimpan sejak tahun 2017 hingga 2020 di RSUP Sanglah dikremasi Senin-Selasa 10 November 2020 Dok Humas RSUP Sanglah

Dijelaskannya juga RSUP Sanglah bersama Dinsos Prop Bali secara rutin melakukan kremasi jenasah terlantar setiap tahun. Hal ini merupakan bentuk pelayanan holistik RSUP Sanglah dalam memberikan pelayanan yang paripurna pada masyarakat.

Baca Juga: Gatot Brajamusti Meninggal Dalam Penahanan di RS Samping Penjara Cipinang

"Konsep Tri Kona dalam Hindu terimplementasi nyata di RSUP Sanglah. Mulai merawat dari lahir, anak - anak, remaja, dewasa sampai meninggal dunia dirawat di RSUP Sanglah," imbuhnya.

Baca Juga: Valentino Rossi Sembuh Covid-19, Segera Ngebut di Grand Prix Eropa

Dalam kesempatan itu, Dharma Kerti mengucapkan terima kasih kepada tim kremasi dan Dinas Sosial Provinsi Bali yang secara rutin setiap tahun memback up pendanaan pelaksanaan kremasi ini. Proses kremasi juga didukung para Kapolsek di wilayah Bali yang telah merespon dengan menerbitkan surat pembebasan jenasah yang dititipkan di Forensik RSUP Sanglah.

Baca Juga: Deklarasi Tolak Tajen, Warga Sepang Bali Hindari Kluster Baru Covid-19

"Dengan pelaksanaan kremasi ini akan meningkatkan kapasitas penyimpanan jenasah di Forensik RSUP Sanglah sehingga pelayanan pada masyarakat khususnya perawatan dan penyimpanan jenasah tetap berjalan dengan baik," tandas dr Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM.(***)

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah