Baca Juga: Pekerjakan Perajin Tenun Gringsing Satu Desa, Menteri Sandiaga Uno Beri Solusi di Masa Pandemi
Dipaparkannya juga bahwa alat komunikasi yang biasa dipakai untuk menemukan koloninya adalah sinar yang dimiliki oleh satwa langka itu. Sonarnya kemungkinan besar tidak berfungsi, itu akibat suara bising dari kapal nelayan yang berlalu lalang di seputaran Teluk Bima.
Akibat stres, ditambah tidak berfungsinya sonar itu, paparnya, menjadi penyebab dugaan, sementara mati dan terdamparnya satwa langka ini.
Baca Juga: 'Kuda Poni' Selebgram Bali, Pelaku Live Bugil di Medsos Mengaku Tak Terima BO dari Luar
"Kita juga telah mengambil 'sample' dagingnya, untuk diuji laboratorium, untuk mengetahui dengan pasti penyebab kematian satwa langka ini," katanya.
Joko menambahkan, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya satwa langka yang mati dan terdampar itu, kita bersinergi, untuk mantau keberadaan ikan paus kepala melon ini di Teluk Bima.
Baca Juga: Ini Jadwal Tim Indonesia di Piala Sudirman 2021
"Tetapi yang paling penting, mengedukasi masyarakat soal satwa langka yang dilindungi oleh Undang-undang," demikian Joko. ***