Jika Tren AKIB Naik, Kepala Puskesmas Se-Lotim Terancam Dicopot

- 27 September 2021, 20:44 WIB
Penandatanganan MoU Bupati, Kapolres, dan Dandim Lombok Timur, Sinergitas menekan AKIB, Senin 27 September 2021 9 (atas)Dr. H. Fathurrahman, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur(bawah)..
Penandatanganan MoU Bupati, Kapolres, dan Dandim Lombok Timur, Sinergitas menekan AKIB, Senin 27 September 2021 9 (atas)Dr. H. Fathurrahman, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur(bawah).. /Habib Indobalinews

INDOBALINEWS - Naiknya Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKIB) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menjadi perseden buruk bagi daerah.

Kalau masih ada tren kenaikan AKIB ini, kata Bupati Lombok Timur, Drs. H. Sukiman Azmy, MM, maka yang harus disalahkan adalah Kepala Puskesmasnya.

"Berlaku untuk semua Kepala Puskesmas se-Lotim, kalau masih ada kenaikan angka kematian ibu dan anak, maka jabatannya harus dicopot," katanya, pada Refleksi 3 Tahun Pemerintahannya, Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: 'Kuda Poni' Selebgram Bali, Pelaku Live Bugil di Medsos Mengaku Tak Terima BO dari Luar

Hari ini, terang Sukiman,  telah ditandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dengan TNI dan Polri.

"Untuk menekan AKIB ini, perlu sinergitas antara pemerintah dengan TNI/Polri, mulai dari tingkat desa sampai kabupaten," katanya. Sinergitas antara aparat Kepala Desa, Polmas dan Babinsa ini, papar Sukiman, nantinya harus mengetahui dan memantau setiap perkembangan ibu dan bayi yang sedang sakit.

Baca Juga: Jelang World Superbike, Lombok Tengah Diharuskan Capai Herd Immunity

Ia juga berharap agar setiap komponen ini cepat dan tanggap mengambil tindakan penyelamatan. Selama 3 tahun membangun Lombok Timur, terang Sukiman, semua sarana dan prasarana infrastruktur, Indeks Prestasi Masyarakat (IPM) mengalami peningkatan.

"Kemajuan daerah secara fisik dan non fisik ini secara signifikan, terjadi karena sinergitas semua komponen," jelas Sukiman.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, DR. HM Fathurrahman, M.Kes menyatakan, mendukung kebijakan pimpinan untuk mencopot Kepala Puskesmas yang wilayahnya masih ada kenaikan AKIB ini.

Baca Juga: Level PPKM Bali Turun, Transaksi Digital Naik dan Perekonomian Berangsur Pulih

"Kalau Kepala Puskesmas, lalai berdasarkan hasil audit, malah kita sendiri yang akan mengusulkan," tegasnya. Hanya perlu diketahui, terang Fathurrahman, tidak semua kematian ibu dan bayi yang ada, murni karena terlambat dirujuk ke rumah sakit.

"Karena seringkali, pasien atau keluarganya sendiri tidak mau dirujuk. Padahal kondisinya secara medis harus segera di rujuk ke rumah sakit," katanya.

Baca Juga: Kunjungi Desa Wisata Carangsari, Sandiaga Uno Disambut Tari Barong Milenial

Faktor yang mendasari itu, jelas Fathurrahman, bisa jadi karena faktor ekonomi, tidak ada keluarga yang menjaga, traumatik yang berlebihan, dan masih banyak faktor lainnya.

"Bahkan, tidak sedikit juga pasien takut ke rumah sakit, karena takut dioperasi," beber Fathurrahman.***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah