Klinik Berhenti Merokok Bisa Diintegrasikan dengan Layanan dan Program Puskesmas

- 18 Juni 2021, 09:26 WIB
Workshop digelatr Central Udayana Puslitkes Unud tentang Penguatan Layanan Berhenti Merokok pada Puskesmas di Kabupaten Badung di Kuta, Badung, Kamis (17/6/2021).
Workshop digelatr Central Udayana Puslitkes Unud tentang Penguatan Layanan Berhenti Merokok pada Puskesmas di Kabupaten Badung di Kuta, Badung, Kamis (17/6/2021). /Dok. Indobalinews

INDOBALINEWS - Berbagai upaya untuk melindungi masyarakat dari paparan asap rokok dan menghentikan konsumsi rokok terus dilakukan di Kabupaten Badung salah satunya dengan keberadaan klinik berhenti merokok yang bisa diintegrasikan dengan program dan layanan kesehatan lainnya di Puskesmas.

Ketua Center for NCDs, Tobacco Control & Lung Heath (Udayana CENTRAL) Universitas Udayana, Dr Putu Ayu Swandewi  Astuti mengungkapkan hal itu di sela Workshop digelar Central Udayana Puslitkes Unud tentang Penguatan Layanan Berhenti Merokok pada Puskesmas di Kabupaten Badung di Kuta, Badung, Kamis (17/6/2021).

Dari pengamatan Ayu Swandewi, pelayanan berhenti merokok di klinik berhenti merokok masih pasif menungu pasien.

Baca Juga: Pertamina Muda Seed & Scale Up, Dorong Perkembangan Startup di Kalangan Kampus

Kondisi tersebut membuat layanannya tidak berjalan optimal karena belum bisa menjangkau pasien atau masyarakat.

Melalui Workshop yang dihadiri petugas Puskesmas se Kabupaten Badung ini, diharapkan bisa turut menguatkan dan mengintegrasikan dengan layanan lainnya.

Misalnya, penanganan pasien TB, bagaimaa mengintegrasikan pasien penderita TB, penyakut tidak menular seperti dibetes stroke bisa juga dirujuk untuk ke klinik berheni merokok.

Baca Juga: Disebut Dua Kali di Sidang Ekspor Benur, Fahri Hamzah ke KPK: Aneh, Hentikan!

"Tujuan pertemuan sekarang ini, untuk menguatkan layanan itu dengan mengintegrasikan dengan layanan atau program yang sudah ada di Puskesmas," imbuhnya.

Pada bagian lain, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof Dr I Ketut Suyasa menegaskan, keberadaan layanan Klinik Berhenti Merokok di Puskesmas memiliki peran penting dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat.
 
Pihaknya mendukung kegiatan dinisiasi Central Udayana Puslitkes Unud karena menjadi bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

Baca Juga: Disebut Dua Kali di Sidang Ekspor Benur, Fahri Hamzah ke KPK: Aneh, Hentikan!

Sebagai bagian dari institusi kedokteran, tentunya mendukung kampanye-kampanye untuk meningkatkan derajat kesehatan masyatakat.

Kebetulan Udayana Central bagian Puslitkes Unud, FK sebagai induk organisasi, tentu mendukungnya, apalagi ini kegiatan berkaitan dengan ilmu kedokteran pencegahan dan kesehatan masyarakat

"Kita menyadari dampak merokok secara medis sangat berpengaruh terhadap kesehatan, seperti kelainan yang timbul di paru-paru akibat merokok juga mengganggu atau memberi implikasi lainnya terhadap kesehatan lainnya seperti penyakit kronis, jantung hingga penyakit lainnya seperti diabetes," tuturnya.

Baca Juga: Jika Pariwisata Batal Buka, Jerinx: Gimana Kalau Kita boikot seleb-seleb...masuk Bali?”

Dengan begitu, Lanjut Suyasa, upaya upaya itu menjadi penting setidaknya jika berhenti patut disyukri kalaupun tidak mengurangi merokok. Karena dari segi kesehatan, merokok memberikan dampak negatif bagi kesehatan

Hal ini, menurut dia, betul-betul suatu langlkh baik yang sebagai tanggungjawab pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Puskesmas merupakan jendela terdepan dari dalam layanan yang dekat masyatakat sehingga proses edukasi lebih mengena. Nantinya, bisa turut memperkuat sampai ke desa desa sebagai upaya terobosan Kabupaten Badung.

Baca Juga: BIN Sebut 85 Persen Kaum Milenial Rentan Terpapar Radikalisme, Fadli Zon: Saya Tak Percaya

Untuk itu, pihaknya memberikan apreasisi yang tinggi dari sisi kedokteran pencegahan dan kesehatan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta menyatakan nantinya Klinik Berhenti Merokok di Puskesmas perlu menyiapkan ruang konseling, dengan sistem pengaturan yang harus dipersiapan dengan matang seperti untuk pengukuran kadar nikotin dan sebagainya.

"Ini salah satu upaya kita dalam kedokteran pencegahan, kita dibackup betul Fakultas Kedokteran dalam hal ini klinik berhenti merokok," tuturnya didampingi Ketua IAKMI Bali Made Kerta Duana.

Baca Juga: Peneliti Kritis terhadap Lembaga Kepolisian Neta S Pane Tutup Usia

Pihaknya menyiapkan SDM, ke depan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan tenaga-tenaga di Puskesmas maupun rumah sakit bekerjasama pihak FK Unud.

Demikian juga, sumber daya pendukung untuk berjalannya klinik berhenti merokok menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Badung.

Diharapkan, ada raw model, dalam upaya berhenti merokok yang komprehensif mulai tingkat hulu advokasi, penurunan risikonya secara persuasif, sampai tingkat hilir dilakukan konseling bisa dilakukan di Kabupaten Badung.

"Tujuan goalnya seperti itu, " tutup Gunarta. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x