Bapeten dan MIPA Unud Gelar Seminar Keselamatan Nuklir 2022

- 24 Agustus 2022, 13:33 WIB
Jumpa pers penyelenggaraan SKN yang digear Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bekerja sama dengan Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) - Universitas Udayana (UNUD)
Jumpa pers penyelenggaraan SKN yang digear Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bekerja sama dengan Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) - Universitas Udayana (UNUD) /Dok Igo

INDOBALINEWS - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bekerja sama dengan Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) - Universitas Udayana (UNUD) menggelar Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) 2022 pada Rabu 24 Agustus 2022.

Acara seminar yang digelar secara daring dari Gedung Pasca Sarjana UNUD ini merupakan forum ilmiah nasional yang secara rutin diselenggarakan oleh Bapeten setiap tahun.

SKN 2022 diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk memperkaya ilmu pengetahuan, pertukaran dan penyebaran informasi, mengakomodasi masukan dari para ilmuwan/pakar dan penggiat teknologi keselamatan nuklir.

Baca Juga: J2PS: Jurnalis Bangkit Bersama Mengawal Persoalan Sampah

Selain itu, seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk sosialisasi ke luar dan penguatan koordinasi dengan institusi lain dalam hal kontribusi keilmuan dan teknologi keselamatan nuklir di Indonesia.

Seminar ini juga sebagai salah satu implementasi pelaksanaan nota kesepahaman (MoU) antara Bapeten dan Universitas Udayana.

Selain karena Universitas Udayana ini merupakan universitas yang sudah maju dan memiliki banyak SDM yang kompeten, lokasi kampus Unud ini juga sangat strategis dan sangat representatif bagi universitas lain di Indonesia bagian tengah dan timur sehingga diharapkan dapat lebih memperkenalkan pengetahuan ketenaganukliran pada masyarakat yang lebih luas.

Baca Juga: Didukung Kompor Niko, Inilah Pemenang Junior Masterchef Indonesia 3

Hadir dalam seminar tersebut antara lain yaitu instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, universitas, para pemangku kepentingan seperti rumah sakit, industri, badan peneliti, serta perhimpunan atau asosiasi profesi yang terkait dengan pengawasan ketenaganukliran.

Para pembicara utama (keynote speaker) yang hadir diantara dari Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Alue Dohong secara virtual. Hadir juga Anak Agung Ngurah Gunawan dari FMIPA Universitas Udayana, Mr. DavidBennett dan Mr. Armin Lagumdzija secara virtual, selaku Waste Safety Specialist dari Division of Radiation, Transport and Waste Safety Department of Nuclear Safety and Security International Energy Atomic Energy (IAEA).

Plt. Kepala BAPETEN, Sugeng Sumbarjo menyatakan untuk menyambut KTT G20 2022 mendatang di Bali, di mana tema besar yang diangkat adalah mengenai transisi energi, dan seiring dengan perhatian pemerintah yang lebih besar terhadap isu-isu transisi energi bersih dan pengelolaan limbah radioaktif, maka Bapeten menggelar SKN.

Baca Juga: Dialog B20 WiBAC di G20 Indonesia, Perkuat Kebijakan Pro Perempuan Lewat Platform OGWE

"Mengangkat tema dalam Seminar Keselamatan Nuklir kali ini: 'Peran Pengawasan Ketenaganukliran dalam Transisi Energi Hijau dan Pengelolaan Limbah Radioaktif'.  Dengan tema tersebut, terdapat 102 makalah yang masuk dan setelah melalui proses seleksi, sebanyak 91 makalah diterima untuk dipresentasikan dalam seminar," ujar Sugeng secara daring.

Lebih lanjut dikatakannya Dari 91 makalah yang masuk terdapat 12 kelompok topik yang mengemuka yakni mengenai peraturan ketenaganukliran, machine learning dan big data processing, fisika nuklir, keselamatan radiasi dalam bidang medik, industri, instalasi nuklir dan
bahan nuklir, pengelolaan limbah radioaktif, lingkungan, NORM dan TENORM, cyber
security, kesiapsiagaan dan tanggap darurat nuklir, dan keamanan nuklir.

Baca Juga: Gempa Tektonik di Bali Dirasakan Hingga ke Pulau Lombok dan Bima

Bapeten juga banyak mendapat sumbangan ide dan gagasan dari peserta seminar maupun para pemakalah mengenai segala hal yang terkait dengan pengawasan ketenaganukliran untuk mewujudkan keselamatan radiasi melalui energi yang bersih dan ramah lingkungan, serta melalui tata kelola limbah radioaktif yang baik dan terintegrasi.

"Karena nuklir merupakan salah satu energi baru terbarukan (EBT) yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi hijau di dalam negeri," imbuhnya.

Selain itu kegiatan SKN 2022 ini diharapkan menjadi embrio pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di lingkungan Program Studi Fisika FMIPA UNUD yang saat ini sedang mengembangkan program keahlian fisika medis.

Baca Juga: Dugaan Tipikor Rp78 Triliun, Ini Aset Surya Darmadi di Bali yang Disita Kejagung

Program keahlian fisika medis merupakan salah satu program keahlian di Program Studi Fisika
yang hampir 50% SKS bidang peminatannya berkesesuaian dengan kegiatan yang
melibatkan radioisotop dan tenaga nuklir.

Lulusan Fisika Medis diharapkan mampu bekerja di rumah sakit, khususnya di fasilitas radiologi dan radio terapi, ataupun bekerja di instansi yang menangani masalah tenaga nuklir di Indonesia, salah satunya Bapeten.

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah