INDOBALINEWS - Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali jatuh pada Senin 11 Maret 2024. Hari Raya Nyepi dapat dikatakan mengandung makna hari penyucian diri (manusia) dan alam semesta.
Membuang segala kotoran atau segala hal negatif yang telah lampau untuk menyongsong tahun baru (saka). Dan memulai tahun baru dengan sesuatu yang baru, sesuatu yang lebih positif.
Saat hari raya Nyepi, umat Hindu di Bali berupaya menahan hasrat untuk tidak keluar rumah, bekerja, menghidupkan perapian, ataupun mengujarkan kalimat-kalimat tertentu. Pengendalian diri tersebut dilakukan dengan Catur Brata Penyepian.
Sebagian besar memang selama ini para wisatawan domestik dan mancanegara (wisman) yang kebetulan berada di Bali sudah mengetahui larangan atau pantangan tersebut. Dan untuk mengingatkan kembali para wisman Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengedukasi wisatawan mancanegara (wisman) yang berada di Pulau Dewata saat Hari Raya Nyepi soal pantangan dan kondisi di hari tersebut.
“Pertama edukasi melalui informasi yang kita pasang berupa selebaran di kamar, di lobi, dan di siaran televisi di program ruangan kita, jadi dilihat nanti informasinya secara langsung menjelaskan bahwa tanggal 11 Maret akan jatuh Hari Raya Nyepi,” kata Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di Denpasar, Rabu 6 Maret 2024.