Transaksi Non Tunai Jadi Andalan Alternatif Pembayaran di Era Pandemi

28 Juni 2021, 12:39 WIB
Ilustrasi transaksi non tunai, top up kartu tol. /Shira Ade Indobalinews

INDOBALINEWS - Semakin berkembangnya teknologi, digitalisasi gencar dilakukan. Hal ini juga terjadi pada metode pembayaran fisik yang perlahan beralih ke digital (cashless).

Cashless merupakan metode digital untuk melakukan pembayaran di antara kedua belah pihak tanpa alat tukar secara fisik. Di mana tidak perlu tatap muka atau uang secarafisik, semuanya dilakukan secara digital.

Beberapa jenis transaksi non tunai digital yang dilakukan pada era “new normal” antara lain, yaitu banking card, mobile wallet, bank prepaid card, internet banking, mobile banking, post paid credit (paylater).

Baca Juga: Menparekraf Ingin Indonesia Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia

“Manfaat dan keuntungan dari penggunaan cashless yaitu aman dan efisien, lebih higienis saat pandemic berlangsung, dan yang ketiga hemat karena banyak promo dan diskon dari penyedia jasa layanan cashless,” tutur Grace, saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Selasa 22 Juni 2021.

Lanjutnya, penggunaan cashless lebihaman dan efisien karena kita tidak perlu membawa banyak uang. Penggunaan juga lebih efisien terutama bagi pelaku UMKM karena bisa melakukan transaksi di mana pun dan kapan pun. Selain itu, transaksi cashless dapat meminimalisir kontak langsung karena tidak perlu bertukar uang secara fisik. Adanya cashback dan diskon menguntungkan pengguna karena lebih hemat.

Baca Juga: Tekan Penyebaran Virus Covid 19, Tim Yustisi Denpasar Razia 15 Pelanggar

Di samping keuntungan cashless pun terdapat kerugian atau kekurangan. Basis digital yang dimiliki aplikasi pembayaran ini mengharuskan adanya koneksi internet yang aktif. Meskipun aman, metode ini memiliki risiko kejahatan cyber dan pencurian data apabila ada hacker, terlebih jika tidak menerapkan two factor authentication.

“Grace memaparkan cashless society sebagai efek dari digitalisasi. Di mana kita mencoba menerapkan segala sesuatunya secara online. Namun, dalam mewujudkan cashless society di Indonesia sendiri terdapat beberapa hambatan,” ucap Grace.

Hambatan pertama merupakan letak geografis Indonesia yang luas dan infrastruktur internet yang belum merata terutama di daerah. Kedua adalah kesenjangan generasi, kebanyakan generasi tua lebih nyaman melakukan jual beli secara fisik dan transaksi secara langsung. Hal ini berbanding terbalik dengan generasi millenial dan Z yang melakukan segala sesuatu berbasis digital atau online.

Baca Juga: Tragis: KDRT Berujung Maut, Isteri Tewas Dianiaya Suami Lalu Coba Bunuh Diri

Ketiga, minimnya merchant yang menyediakan jasa pembayaran cashless, terutama di kota kecil dan pedesaan yang belum terbiasa dengan digitalisasi.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Alor, NTT, Selasa (22/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Sofia Sari Dewi, designer, Penggiat Sosial Media & Socialpreneur, Zakaria Adrianto Mautaka, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Tribuana Kalabahi, Linus Kia, Pemimpin Redaksi Media Online alorpos.com, dan Fitriani.

Baca Juga: 'Kasus Kelas Orgasme di Bali Sudah 210 Lebih yang Ditindak Sejak Tahun 2020, yang Viral Sedikit'

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hinggatercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler