Mengakhiri Tahun 2020 Perekonomian Bali Diyakini Terus Membaik, Kata Trisno Nugroho

- 21 Desember 2020, 22:13 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Trisno Nugroho.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Trisno Nugroho. /Dok Humas BI Bali

INDOBALINEWS - Mengakhiri tahun 2020, perekonomian Bali diyakini terus membaik. Hal ini didukung dengan meningkatnya konsumsi masyarakat yang tercermin dari peningkatan indeks penjualan eceran dan indeks keyakinan konsumen di akhir triwulan IV.

Baca Juga: Cek Poin Penting Surat Edaran Satgas Covid-19 Tentang Prokes Selama Liburan Nataru

Hal ini dikatakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Trisno Nugroho dalam Orolan Santai Bank Indonesia bersama Media (OSBIM) bertajuk: Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi, Senin 21 Desember 2020.

Baca Juga: Kasus Keracunan Gas di Jimbaran Bali, Korban Tak Pernah Laporkan Usaha Penyamakan Kulit

"Hal itu sekaligus mencerminkan adanya sikap optimisme masyarakat terhadap perekonomian Bali," ujar Trisno Nugroho dalam acara yang dilaksanakan di kantor Perwakilan Bank Indonesia, Jl. Cok Agung Tresna, Denpasar.

Terkait perekonomian Bali terkini, Trisno menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali secara tahunan menurun mulai dari -1,17% di triwulan I, -11% di triwulan II dan -12,2% di triwulan III tahun 2020.

Baca Juga: Ini Kronologi Kejadiannya, Korban Tewas Keracunan Gas di Jimbaran Bali Bertambah

Menurunnya kedatangan wisatawan ke Bali berdampak langsung pada kinerja sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali.

Pertumbuhan ekonomi Bali menjadi pertumbuhan ekonomi terendah di Indonesia. Pada 2020, pertumbuhan sektor pariwisata terkendala dengan adanya covid-19.

Baca Juga: Kisah Teroris Bom Marriott, Dari Jualan Bebek dan Telurnya Hingga Penampakan Bungker Berair

"Oleh sebab itu, penanganan covid-19 telah menjadi prioritas di tahun 2020 dan akan tetap menjadi prioritas di tahun 2021," jelasnya.

Disamping itu, beberapa peran Bank Indonesia dalam mendukung implementasi program pemulihan ekonomi nasional, antara lain melakukan pembelian SBN di pasar perdana.

Baca Juga: Gasak 15 Unit Motor di Jember, Seorang Residivis Curanmor Dibekuk Polisi Bali

Sampai dengan 15 Desember 2020, Bank Indonesia telah membeli sebesar Rp75,86 triliun, termasuk dengan skema lelang utama, Greenshoe Option (GSO) dan Private Placement.

Selain itu, BI juga telah merealisasikan pendanaan dan pembagian beban dengan Pemerintah untuk pendanaan Public Goods dalam APBN melalui mekanisme pembelian SBN secara langsung sejumlah Rp397,56 triliun.

Baca Juga: Polisi Olah TKP I Kasus Keracunan Gas Menewaskan 4 Orang Di Jimbaran Bali

Serta pembagian beban untuk pendanaan Non Public Goods-UMKM sebesar Rp114,81 triliun dan Non Public Goods-Korporasi sebesar Rp62,22 triliun.(***)

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah