Perubahan Cuaca Tidak Berdampak Signifikan terhadap Hasil Pertanian di Kabupaten Tabanan

- 6 April 2021, 20:04 WIB
Sederet makanan berikut ternyata bisa menyebabkan halusinasi, dari pala sampai cabai.  Apa saja, dan mengapa?
Sederet makanan berikut ternyata bisa menyebabkan halusinasi, dari pala sampai cabai. Apa saja, dan mengapa? /Pixabay

INDOBALINEWS - Meskipun terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu namun secara umum tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil pertanian di Kabupaten Tabanan, Bali.

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana menegaskan itu saat ditemui di ruang kerjanya Senin 5 April 2021 sore.

Dijelaskan, kondisi hasil pertanian secara umum di Tabanan masih baik. Ketidakmenentuan cuaca beberpa waktu lalu, tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap hasil panen.

Baca Juga: Bulan Ramadan Tiba Saatnya Jaga Kesegaran Makanan Keluarga dalam Kulkas 2 Pintu

Baca Juga: Pernah Dideportasi Bule Amerika Serikat Kehabisan Bekal Palaki Pedagang dan Pengunjung Warung di Denpasar

Baca Juga: Menteri KKP Trenggono Stop Ekspor Benih Bening Lobster Dialihkan untuk Budidaya

Jika dilihat kondisi pertanian salah satunya varitas padi yang dilakukan panen saat ini dari segi hasil masih cukup bagus.

"Memang ada beberapa padi terkena ganguan hama, akan tetapi kebetulan telah masuk asuransi usaha tani yang bisa akhirnya membantu para petani,” jelasnya.

Adanya hujan walaupun tidak menentu, bisa dikatakan para petani sangat terbantu. Karena akan mendapatkan banyak limpahan air khususnya di daerah Tabanan.

Baca Juga: Jumlah Pengungsi Bencana Alam NTT Ribuan Orang, BNPB Ingatkan Potensi Penularan Kasus Covid-19

Baca Juga: 8.424 Warga NTT Mengungsi Akibat Siklon Tropis Seroja, BNPB Minta Pembukaan Akses ke Wilayah Terisolir

“Apalagi, jenis padi yang butuh banyak air dan kebetulan ada hujan. Jadi membuat pertumbuhanya menjadi sangat bagus,” tuturnya.

Dari harga beberapa varitas hasil panen, saat musim panen raya akan mengalami penurunan harga.

"Untuk harga, yang namanya panen raya tentu harga akan agak turun akan tetapi harganya tidak sampai dibawah PP,” sambung Budana.

Baca Juga: Tangani Bencana Alam di NTT dan NTB, Pangdam Udayana Kirim Ribuan Personel

Baca Juga: 10 Orang Digiring Satpol PP, Gelandangan hingga Pengemis di Kota Denpasar Miliki Bos

Dicontohkan, untuk harga sayur di tingkat petani misalnya masih bagus.

Cabai sempat mengalami harga cukup tinggi akan tetapi saat ini berangsur-angsur turun. Sedangkan jika dilihat saat ini harga mengalami penurunan paling rendah ditingkat petani yaitu varian buah mentimun saja.

Beberapa harga ditingkat petani saat ini seperti, sayur telah lumayan sampai menembus kisaran harga Rp 5.000 perkilo, buah mentimun Rp 1.000 perkilo (menurun)  sempat mahal. Mungkin produksinya bagus sedangkan saat ini mungkin kondisinya kurang bagus.

Baca Juga: Libur Paskah Wisatawan Padati Bandara Ngurah Rai, Lonjakan Penumpang Harian Capai 14.764

"Untuk harga Cabai saat ini mencapai Rp 50.000 sampai Rp 60.000 perkilo harga di tingkat petani” sebutnya.

Kemudian. jika dilihat beberapa minggu lalu harga cabai masih di harga Rp 100.000 lebih per kilonya akan tetapi saat ini mulai ada penurunan. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah