INDOBALINEWS - Para gelandangan pengemis hingga pengamen yang beraksi di perempatan-perempatan jalan strategis di Kota Denpasar Bali ternyata memiliki seorang bos atau ada yang mengkoordinir mereka.
Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, hal itu usai mengamankan 10 orang gepeng, pengamen serta gelandangan di beberapa titik di Kota Denpasar Senin 5 April 2021.
Baca Juga: Libur Paskah Wisatawan Padati Bandara Ngurah Rai, Lonjakan Penumpang Harian Capai 14.764
Baca Juga: Didominasi Usaha Perdagangan dan Jasa, Peternak hingga Pedagang Kecil Minim Akses KUR di Denpasar
Baca Juga: Operasikan Alat Penangkap 'Pair Trawl', Dua Kapal Ikan Vietnam Ditangkap di Laut Natuna Utara
Mereka yang digiring petugas itu terdiri gepeng, pengasong dan pengamen mulai dari anak kecil hingga orang tua.
Dari pemantuan yang dilakukan jajarannya, ternyata para gepeng ada koordinatornya atau bos yang memantau mereka.
Karena itulah, secara rutin melakukan penertiban bahkan saat melakukan penertiban dengan berpakian seperti preman.
Baca Juga: Fenomena Langka, BPSPL Denpasar Kubur Paus Pembunuh Terdampar di Perairan Banyuwangi
Baca Juga: Lontar Babad Gumi : Desa Adat Kapal Alami Bencana Besar Tahun 1555, Banyak Warga Meninggal
Kata Sayoga, keberadaan mereka sangat menganggu ketertiban umum, bahkan keberadaan mereka hampir ada di setiap perempatan jalan strategis di Kota Denpasar.
"Ada pengasong yang minta-minta kepada pengguna jalan. Untuk pengamen mereka bermodal gitar-gitar kecil," tuturnya.
Dari pendataan yang dilakukan pengasong, gelandangan dan pengemis ternyata semuanya berasal dari luar Kota Denpasar sedangkan pengamen berasal dari luar Bali.