Menteri Bahlil Lahadalia Peroleh Komitmen Investasi Baterai Listrik dari Foxconn

- 24 Oktober 2021, 11:43 WIB
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia /ANTARA/Sugiharto purnama. /

INDOBALINEWS - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku memeroleh komitmen investasi baterai dan kendaraan listrik usai bertemu Chairman Hon Hai Precision Industry (Foxconn) Young Liu di Taipei, Taiwan, Jumat, 22 Oktober 2021.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh CEO dan pendiri Gogoro Horace Luke yang sekarang ini telah bermitra dengan Foxconn.

"Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kami menanti kerja sama Foxconn di Indonesia karena sejalan dengan visi besar dalam mentransformasi ekonomi untuk menciptakan nilai tambah. Pembangunan industri baterai dari hulu ke hilir adalah pendekatan yang tepat," kata Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Baca Juga: Erick Thohir Siapkan Pendanaan untuk Startup Indonesia di Tiga BUMN

Dalam pertemuan tersebut, Bahlil menyampaikan bahwa industri baterai listrik adalah salah satu wujud dari arah kebijakan pemerintah Indonesia ke depan dalam membangun ekonomi hijau dan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Indonesia, katanya, adalah tempat yang tepat berinvestasi ekosistem baterai listrik karena memiliki keunggulan sumber daya alam sebagai bahan bakunya, pembangunan infrastruktur yang semakin merata, pertumbuhan masyarakat kelas menengah, serta bonus demografi yang berpotensi menjadi tenaga kerja produktif sekaligus sebagai pasar yang menjanjikan.

"Pemerintah sangat berkomitmen untuk hal ini. Jadi kami akan memastikan seluruh perizinan dan insentif melalui satu pintu, yaitu Kementerian Investasi. Saya yang akan urus dan kawal sendiri," tambahnya.

Bahlil juga mengingatkan tentang kolaborasi bersama BUMN, pengusaha swasta nasional, dan pelaku usaha mikro, kecil (UMKM), serta menengah di seluruh rantai pasok Foxconn dan Gogoro.

Baca Juga: Erick Thohir Buka Penetrasi Pasar Produk Halal Indonesia di Berbagai Negara

“Tentu Pemerintah Indonesia menilai kolaborasi adalah salah satu kunci utama dalam membangun dan mengembangkan industri baterai. Ini perlu dilakukan agar terjadi pemerataan dalam kerangka saling menguntungkan," ujar Bahlil.

Chairman Foxconn Young Liu mengaku berencana membangun industri baterai dan kendaraan listrik secara menyeluruh di Indonesia. Kendaraan listrik yang akan dikembangkan adalah roda empat dan roda dua.

"Kami sangat antusias. Indonesia adalah negara dengan potensi yang luar biasa. Saya yakin ke depan akan ada mobil listrik yang dibuat di Indonesia dengan desain sesuai minat masyarakat Indonesia. Kami akan segera menindaklanjuti pertemuan hari ini dengan diskusi dan survei teknis," ujar Liu.

Liu juga menyatakan komitmennya untuk melibatkan perusahaan lokal dan UMKM dalam investasi Foxconn, karena ini sesuai model bisnis Build, Operate, Localize (BOL) yang dijalankan Foxconn sekarang.

Baca Juga: Fadel Muhammad: Perlu Percepatan Pembangunan di Kawasan Timur Indonesia

"Kami tidak hanya akan merakit, tetapi kami ingin membangun keseluruhan industri untuk Indonesia di Indonesia," kata Liu.

Foxconn sendiri pada pertemuan secara virtual Agustus lalu, mengungkapkan minatnya berinvestasi di industri baterai dan kendaraan listrik.

Khusus kerja sama mengenai untuk skuter listrik roda dua, Foxconn akan menggandeng Gogoro yang telah berpengalaman dalam mengembangkan skuter listrik.

CEO Gogoro Horace Luke meyakini bahwa mobilitas menggunakan kendaraan listrik adalah sebuah hal yang tak terhindarkan dan akan terjadi di dekade ini.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Sebut Produksi Biodiesel Hemat Devisa Rp56 Triliun

Gogoro selaku pionir dalam penyediaan infrastruktur sistem pertukaran baterai di Taiwan dan kendaraan listrik roda dua, akan turut bekerja sama dalam melengkapi rencana investasi Foxconn.

"Kami memulai di Taiwan dan melihat bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk kami mengembangkan skuter listrik. Pengisian energi untuk skuter listrik kami bukan menggunakan teknologi charging, melainkan pertukaran baterai (battery swap). Kami menilai ini sangat tepat untuk digunakan di Indonesia," ujar Horace.

Didirikan pada 1974, Hon Hai Precision Industry (Foxconn) adalah perusahaan kontrak manufaktur terutama komponen dan produk elektronik. Berpusat di New Taipei City, Taiwan, perusahaan ini juga telah beroperasi di negara-negara lain seperti Brasil, India, Jepang, Meksiko, dan beberapa negara di Eropa.

Foxconn lebih dikenal sebagai pembuat produk-produk Apple, namun juga memproduksi berbagai merek terkemuka global lainnya seperti Google, Hewlett-Packard (HP), Intel, Dell, Amazon, Nintendo, Sony, dan Xiaomi.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Tanam Mangrove Bersama Duta Besar di Tana Tidung Kalimantan Utara

Gogoro Inc. yang didirikan oleh Horace Luke pada tahun 2011 adalah perusahaan teknologi yang mengembangkan skuter listrik pintar roda dua (smart scooter) berikut ekosistem infrastruktur pertukaran baterai yang menjadi pionir di Taiwan. ***

Editor: Riyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x