Baca Juga: Pakar Jurnalisme Digital: Konvergensi Media Dorong Jurnalis Harus Punya “Skill” Berbagai Bidang
Menurutnya, varian Delta telah menurunkan konsumsi masyarakat yang awalnya di atas 5 persen menjadi hanya sekitar 1 persen, namun underlying activity masyarakat tidak berhenti.
Dari sisi belanja negara, Sri Mulyani mengatakan Presiden Joko Widodo meminta kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah untuk terus mendorong belanja sesuai yang telah dianggarkan.
Realisasi belanja negara sampai Oktober 2021 mencapai Rp2.058,9 triliun atau tumbuh 0,8 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp2.041,8 triliun dan telah mencapai 74,9 persen dari target APBN Rp2.750 triliun.
Ia melanjutkan, melalui upaya ini maka pemerintah memperkirakan defisit APBN tahun ini hanya akan menjadi 5,2 persen sampai 5,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp873,6 triliun.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Lantik 12 Duta Besar untuk Negara Sahabat
Proyeksi defisit anggaran tersebut lebih rendah dibanding asumsi dalam UU APBN 2021 yang sebesar 5,7 persen PDB atau Rp1.006,4 triliun.
“Nanti masih akan ada barang yang bergerak satu setengah bulan ini. Ini lebih kecil dari yang kita lihat dari UU APBN 2021,” ujarnya.
Secara keseluruhan, Sri Mulyani optimistis pemulihan ekonomi pada kuartal IV akan berjalan dengan baik dan mampu terakselerasi meski perekonomian sempat tertekan pada kuartal III akibat varian Delta.
“Momentumnya terus terakselerasi sehingga kita cukup optimis untuk kuartal IV akan menjadi baik,” katanya. ***