Tiga Bisnis Masa Depan, Sandiaga Uno Sebut Keamanan Siber, Metaverse, dan Tekfin

- 1 Februari 2022, 18:05 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut tiga bisnis masa depan adalah keamanan siber (cyber security), metaverse, serta payment system dan financial technology.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut tiga bisnis masa depan adalah keamanan siber (cyber security), metaverse, serta payment system dan financial technology. /Dok. Kemenparekraf

INDOBALINEWS – Tiga bisnis ini disebut memiliki peluang besar dan dibutuhkan di masa depan kehidupan manusia di dunia.

Ketiga bisnis tersebut adalah keamanan siber (cyber security), metaverse, serta payment system dan financial technology atau teknologi finansial (tekfin) yakni sistem pembayaran dengan teknologi keuangan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam acara dalam acara Kick Off Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI), Selasa, 1 Februari 2022.

Baca Juga: Hujan Es di Kintamani Bali pada Tahun Baru Imlek, BMKG: Ini Fenomena Cuaca Ekstrem dan Alamiah

“Ini, alhamdulillah, tidak ada serangan siber di sesi kita, tapi kalau saya mengikuti sesi bersama Pak Jhonny G Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika), itu berkali-kali kena (serangan) siber. Jadi ada yang mengganggu jalannya acara kita,” katanya dalam acara yang dirangkai dengan Klinik Bisnis Bersama Sandiaga secara hybrid tersebut.

Sandiaga menyebut metaverse berkembang sangat cepat dengan potensi 720 miliar dolar AS mengarahkan ke bisnis tersebut dalam tiga tahun mendatang.

Keberadaan metaverse dinilai merupakan perwujudan teknologi yang bergerak dengan cepat.

Ia menyatakan di sektor digital ini para pelaku usaha dapat mengambil keuntungan tanpa risiko yang besar.

Baca Juga: Viral Video Konser Musik di Subang, Pemda Tutup Lokasi Wisata

Salah satunya ialah non-fungible token (NFT) yang sempat ramai berkat seseorang bernama Sultan Gustaf Al-Ghozali karena menjual koleksi swafoto.

“Dari Rp13 miliar yang dia (Ghozali) bilang dia peroleh, dia baru dapet monetisasinya Rp30 juta, tapi lumayan untuk mulai. Menurut saya, metaverse menjadi salah satu lahan yang lebih dekat ke entertainment (hiburan), bukan suatu dunia yang tiba-tiba akan sangat besar,” kata Sandiaga.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata dia, banyak perusahaan teknologi yang kalah bersaing dengan Facebook atau Google seperti Friendster dan MySpace.

“Coba kalau kita invest (berinvestasi) di Friendster atau MySpace, bakal out (tidak untung) kita. Tapi kalau kita pilihnya Facebook, (keuntungan) kita bisa meningkat secara tajam,” tutur Sandiaga.

Baca Juga: Ketua Dewan Penasehat PWI Pusat, Margiono Tutup Usia

Untuk bisnis terakhir yang dibutuhkan di masa mendatang, ungkap dia, ialah payment system dan fintech.

Dia menganggap sistem pembayaran harus diperbesar dan digunakan secara total.

“Sistem pembayaran harus diperbesar dan totalitas, dibarengi dengan fintech yang menjadi solusi pembiayaan atas persoalan ihwal permodalan bagi pelaku usaha,” ujarnya.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x