Dengan berbagai kebijakan dan penguatan sinergi tersebut, Bank Indonesia optimis tekanan inflasi akan menurun dan kembali ke dalam target sasaran 3%±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024, dengan inflasi inti akan kembali lebih awal pada paruh pertama 2023.
Sejalan dengan itu, Gubernur Bali Wayan Koster juga menyampaikan bahwa perkembangan inflasi tahun 2022 di Balinusra sudah cukup stabil dan lebih terkendali dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun inflasi di Balinusra tetap perlu diperhatikan karena terdapat beberapa risiko yang berpotensi meningkatkan inflasi ke depan.
Baca Juga: Linda Yaccarino Ditunjuk Elon Musk Jadi CEO Twitter yang Baru
Selanjutnya, anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya menyampaikan dukungan untuk pembentukan pasar induk di Bali.
Hal ini guna mengatur komoditas yang masuk/keluar Bali agar pasokan di Bali tidak mengalami kekurangan.
Lebih lanjut, Rai menyampaikan untuk melanjutkan penanaman hidroponik di rumah untuk menambah pasokan dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Di kesempatan yang sama Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI, Agus Fatoni menyampaikan agar kepala daerah dapat membantu menyosialisasikan capaian positif upaya pengendalian inflasi kepada masyarakat.
Baca Juga: Jelang KTT Asean Labuan Bajo: Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Naik 30% di SPBU Selama Acara
Upaya pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah diketahui terus memperoleh hasil positif, tapi belum banyak masyarakat yang mengetahuinya.