Lusi Damai, Usaha Fashion Endek dari Keinginan Hati yang Menjadi Nyata

- 9 September 2023, 19:49 WIB
Komang Lusi Damayanti.
Komang Lusi Damayanti. /Dok Komang

INDOBALINEWS - Tenun endek khas Bali kini telah mendunia. Salah satu desainer ternama dari Paris Christian Dior melihat langsung karya – karya desainer endek asal Bali pada akhir tahun 2022 lalu, dalam sebuah fashion show. Komang Lusi Damayanti, salah satunya.

Ditemui, Jumat 8 September 2023 Komang Lusi menuturkan sangat bangga dapat terlibat dalam fashion show berskala internasional tersebut. Sejak kecil, ia memang lekat dengan dunia garmen, tukang jahit, berbagai jenis kain, mesin jahit, karena orang tuanya yang memiliki usaha garmen.

Namun tahun 1998, ketika pariwisata booming membuat kuliah jurusan kepariwisataan digemari. Ia pun tak ketinggalan. Ia melanjutkan Pendidikan ke Mapindo dan setelahnya, bekerja di hotel bintang lima di Bali. Namun rupanya, pekerjaan tersebut tak membuatnya betah dan nyaman.

Baca Juga: Diciduk Usai Curi Kabel Penangkal Petir di Gedung SD, Ternyata Sudah Beraksi di 8 Tempat

Ia pun mulai uring- uringan dan memutuskan berhenti dari pekerjaan tersebut. Komang Lusi diminta meneruskan usaha orang tuanya di bidang garmen. Namun, kain – kain yang ada di Gudang serta daya imajinasinya saat itu, memantik kreativitasnya untuk membuat pakaian dari endek.

Pada awalnya, pakaian buatannya hanya dijual ke teman – temannya, namun lama kelamaan, ia mulai memiliki jejaring pemasaran. Hingga akhirnya ia memiliki brand sendiri, Lusi Damai untuk usaha yang dibangunnya tersebut. Dari temannya, ia mendapat tawaran untuk mengikuti pameran di Pesta Kesenian Bali (PKB).

Baca Juga: Liga 1: PSS Sleman Tunjuk Gusti Randa Sebagai Presiden Direktur PT PSS, Ini Target Jangka Pendeknya

Karena memang keinginan hatinya untuk menjalankan usaha garmen, ia pun mencoba mengikuti berbagai pameran. Hingga kini, ia aktif mengikuti berbagai pameran, selain PKB juga pameran Bali Bangkit untuk memperkenalkan karya – karya terbarunya. Bahan baku kain tenun endek yang awalnya diperoleh dari hunting di pasar Klungkung, seiring bertambahnya permintaan, ia pun mulai menelusuri perajin kain tenun endek.

Menurutnya setiap perajin tenun memiliki ciri khas motif sendiri – sendiri. Hal itulah yang membuat pakaian endeknya juga memiliki ciri khas. “Dalam setiap price tag pakaian kami selalu tulis nama pengrajinnya. Tujuannya agar penenun lokal juga dapat terangkat,” kata Komang Lusi.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x