Baca Juga: Putri Koster : Koperasi Petani Jaga Kestabilan Harga, Pangkas Jalur Distribusi
Untuk perekonomian domestik secara perlahan juga membaik, meskipun masih terbatas sejalan mobilitas masyarakat yang melandai pada Agustus 2020. Kinerja ekspor membaik sejalan kenaikan permintaan global khususnya dari AS dan Tiongkok untuk beberapa komoditas seperti besi dan baja, pulp dan waste paper, serta CPO.
Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Bali Raih 3 penghargaan ACI 2020
Sementara itu, konsumsi rumah tangga membaik secara terbatas seiring berlanjutnya stimulus fiskal seperti penyaluran bansos dan pemberian gaji ke-13 kepada ASN. Beberapa indikator dini menunjukkan perbaikan seperti penjualan ritel, indeks kepercayaan konsumen, dan PMI Manufaktur.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan pada Agustus 2020, Provinsi Bali kembali mengalami deflasi sebesar -0,16% (mtm), sedikit lebih rendah dibandingkan deflasi bulan sebelumnya (-0,39%).
Baca Juga: 7 Titik Pertashop Tersebar di Bali, Permudah Akses Energi ke Pelosok
Penurunan harga terjadi pada kelompok makanan bergejolak (volatile food) dan barang yang diatur pemerintah (administered prices), sedangkan kelompok inflasi inti (core inflation) menunjukkan peningkatan.
Penurunan harga sebagian besar disebabkan oleh berlanjutnya penurunan harga pada komoditas daging ayam ras, angkutan udara, sekolah dasar, bawang merah, dan pisang. Secara tahunan, inflasi IHK di Bali tercatat rendah sebesar 0,49% (yoy).