Pesan Presiden Palestina kepada Joe Biden: Stabilitas Tercapai Jika Pendudukan Israel Berakhir

16 Mei 2021, 13:10 WIB
Aksi demontrasi pro-Palestina di Amerika Serikat. /REUTERS/Kai Pfaffenbach

INDOBALINEWS – Gedung Putih menunjukkan dukungan yang kuat terhadap serangan Israel di wilayah Jalur Gaza, sebagai balasan atas serangan misil Hamas.

Tetapi, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga menyampaikan keprihatinan terkait korban warga sipil dan perlindungan para wartawan atas seruan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pada Sabtu, 15 Mei 2021 waktu setempat, Gedung Putih mengatakan bahwa Joe Biden berbagai ‘kekhawatiran’ tentang kekerasan antar komunal di Israel, dan meningkatkan ketegangan di Tepi Barat.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Serukan Penghentian Serangan Israel ke Palestina 

Presiden negeri adidaya itu mendiskusikan Yerusalem dengan Benjamin Netanyahu dan mengatakan hendaknya lokasi tersebut menjadi tempat yang damai bagi orang-orang dari segala agama dan latar belakang.

Ia juga melakukan panggilan pertamanya dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, sejak menjabat sebagai Presiden AS.

Joe Biden menghubungi Mahmoud Abbas untuk mendiskusikan aksi kekerasan dan menyerukan agar Hamas berhenti menembakkan roket ke Israel.

“Biden mengungkapkan dukungan untuk langkah-langkah yang memungkinkan warga Palestina menikmati martabat, keamanan, kebebasan, dan kesempatan ekonomi yang pantas mereka dapatkan,” tutur Gedung Putih, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari USA Today, Minggu, 16 Mei 2021.

Baca Juga: Saling Serang Palestina dan Israel di Gaza, Ratusan Korban Tewas

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, mengatakan Mahmoud Abbas memperbaharui eskalasi di seluruh kawasan Palestina kepada Joe Biden, dan mengatakan tengah berupaya menghentikan agresi Israel melawan rakyat Palestina dan mencapai gencatan senjata.

“Mahmoud Abbas juga memberi tahu Joe Biden bahwa keamanan dan stabilitas akan terrcapai ketika pendudukan Israel berakhir,” demikian  laporan tersebut.

Mahmoud Abbas juga menambahkan warga Palestina siap dan bersedia bekerja secara damai dengan para perantara internasional.

Sementara itu di pihak Hamas, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, Menteri Luar Negeri Qatar bertemu dengan pejabat penting Hamas.

Pernyataan tersebut mengungkap Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani telah bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniya di Doha.

Baca Juga: Bahas Situasi Terkini Palestina, Perdana Menteri Muhyiddin Telepon Presiden Jokowi

“Sheikh Mohammed menekankan perlunya komunitas internasional bertindak mendesak untuk menghentikan serangan brutal Israel yang berulang-ulang terhadap warga sipil di Gaza,” kata pihak Kemenlu Qatar.

Kemudian Pemimpin Liga Arab mengatakan duta besar negara-negara Arab untuk PBB berusaha menggalang dukungan internasional bagi warga Palestina, di tengah serangan Israel atas Gaza.

Ahmed Aboul Gheit meminta dewan keamanan PBB untuk ‘memenuhi tanggung jawabnya’ dalam meminta Israel bertanggung jawab dalam sesi yang dijadwalkan pada hari Minggu, 16 Mei 2021.

Mesir juga melakukan upaya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan kelompok-kelompok militan Gaza.

Ia mengatakan Mesir dan para perantara lainnya berharap AS akan menekan Israel untuk mengakhiri pertempuran.

Dia uga mengatakan Pemerintah AS telah siap memerintahkan Israel untuk menghentikan ‘tindakan’ mengerikan, dan ‘situasi di kawasan Palestina yang diduduki sudah mulai di luar kendali’.

Pejabat tersebut menambahkan para perantara tidak mengharapkan gencatan senjata, sebelum pertemuan dewan keamanan PBB hari ini.

Pihak berwenang mengatakan Mesir saat ini sedang mencari jeda selama satu jam untuk mengevakuasi orang-orang yang terluka parah dari Gaza.

Dia mengatakan Mesir mendorong semacam ‘jeda kemanusiaan’, karena ambulans sedang menunggu di sisi perbatasan Mesir.

Pejabat itu berbicara secara anonim atau tanpa nama, karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.*** (Eka Alisa Putri)

Berita ini telah dimuat di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Israel Makin di Luar Kendali, AS, Qatar, Hingga Mesir Mulai Bergerak.

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler