Krisis Ukraina Rusia: Facebook Luncurkan Fitur Ekstra Perlindungan Keamanan Akun Pengguna di Ukraina

25 Februari 2022, 08:55 WIB
Kondisi Kota Kyiv Karena Krisis Ukraina – Rusia // Twitter @olgatokariuk

 

INDOBALINEWS - Menyusul krisis Ukraina dan Rusia yang kian memanas, Facebook berusaha melindungi para pengguna akunnya di Ukraina dengan meluncurkan fitur ekstra.

Sebelumnya FAcebook juga sudah mengeluarkan kebijakan untuk mendirikan pusat operasi khusus untuk memantai konflik antara Ukraina dan Rusia tersebut.

Terkait fitur ekstra tersebut, para pengguna Facebook di Ukraina akan terlindungi akun mereka termasuk dengan mengeluarkan opsi pengguna dapat mengunci profil media sosialnya demi keamanan.

Baca Juga: Video Viral di Medsos, Sepasang Remaja 'Nganu' di Lapangan Renon Terekam CCTV, Pelakunya Masih Diselidiki

Kebijakan keamanan Facebook ini dicuitkan oleh Kepala Kebijakan Keamanan Facebook Nathaniel Gleicher usai keputusan Perusahaan Induknya yaitu Meta mendirikan pusat operasi khusus untuk memantau konflik yang berlangsung di Ukraina.

"Dengan satu klik, pengguna di Ukraina dapat mengunci profil mereka untuk mencegah pengguna yang bukan teman mereka mengunduh apalagi membagikan foto profil mereka, atau melihat unggahan yang diunggah pengguna," demikian dicuitkan Nathaniel seperti dilansir Antara dari Reuter Jumat 25 Februari 2022.

Baca Juga: Duh, Pasutri Kompak Berulang Kali Curi Motor, 4 Kali Berhasil Tapi Motor Kelima Akhirnya Tertangkap Juga

Selain Facebook, langkah serupa juga dilakukan oleh perusahaan media sosial lainnya yaitu Twitter.

Twitter juga ikut mengunggah berbagai kiat bagi para penggunanya di Ukraina untuk mengamankan akun mereka dari peretasan, memastikan cuitan pengguna bersifat pribadi, hingga cara menonaktifkan akun pengguna.

Facebook dan Twitter memang kerap menjadi platform media sosial yang paling sering digunakan aktivis politik hingga peneliti untuk membagikan informasi penting di masa krisis.

Baca Juga: Sempat Tertimpa Motor dan Operasi Kelamin, Bule Australia Ditemukan Meninggal dalam Sebuah Vila di Bali

Tak terkecuali mengenai invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi pada Kamis 24 Februari 2022 kemarin.

Ada banyak kekhawatiran yang muncul terutama terkait penyebaran disinformasi tentang konflik di media sosial.

Baca Juga: Asimilasi dari Lapas Kerobokan Mantan Wagub Bali Sudikerta Bebas, Namun Masih Wajib Lapor

Ketika konflik di Ukraina meningkat pada hari Kamis, pengguna media sosial menggunakan platform seperti TikTok, Snapchat dan Twitter untuk memposting video jalur evakuasi, helikopter di langit dan protes anti-perang di Rusia.

Pada aplikasi video pendek TikTok, tagar "Rusia" dan "Ukraina" masing-masing memiliki 37,2 miliar dan 8,5 miliar tampilan. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler