KTT G20: Putin Ingin Hadir dan AS Mengecam, Indonesia Tegas Katakan Netral Semua Anggota Diundang

24 Maret 2022, 21:03 WIB
Presiden Joko Widodo dan Presiden Vladimir Putin. /Antara

 

 

INDOBALINEWS - Menyusul kesan "dilematis" yang dihadapi Indonesia terkait rencana kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mendatang.

Sementara AS dan sekutunya mengecam keanggotaan Rusia di G20, pemerintah Indonesia tegas katakan tidak memihak dan bersikap netralnya.

Ketidakberpihakan Indonesia ini  ditegaskan oleh Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Prioritas Dian Triansyah Djani di tengah konflik antara Barat dan Rusia atas perang di Ukraina.

Dian Triansyah Djani mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia bersifat imparsial dan netral. Presidensi G20 Indonesia, kata dia, diharapkan dapat berjalan sebagaimana mestinya dan berjalan baik.

Baca Juga: KPK Tetapkan Mantan Bupati Tabanan Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi DID

“Kita melakukan konsultasi dengan semua pihak agar Presidensi G20 Indonesia dapat berjalan sebagaimana mestinya,” kata Dian dalam pengarahan pers di Jakarta Kamis 24 Maret 2022 seperti dilansir Antara.

Indonesia, lanjutnya menjalankan tugasnya sebagai Presidensi G20 berdasarkan aturan dan prosedur seperti presidensi sebelumnya.

Dia mengatakan Indonesia mengundang semua anggota G20 seperti apa yang dilakukan presidensi sebelumnya.

Baca Juga: Personel BTS J Hope Isoman di Rumah Usai Terkonfirmasi Terpapar Covid 19

“Sebagai Presidensi G20 dan sesuai dengan Presidensi G20 sebelumnya adalah mengundang semua anggota G20. Memang kewajiban Presidensi G20 untuk mengundang anggota semuanya,” kata Dian.

Menurut dia, Indonesia juga melakukan konsultasi dengan semua anggota G20, seperti yang dilakukan Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani saat berbicara dengan semua anggota tentang apa yang perlu dilakukan terkait pemulihan ekonomi dan agenda prioritas.

Dia mengatakan Presidensi G20 Indonesia fokus pada upaya menangani pemulihan ekonomi global yang menjadi prioritas bagi penduduk dunia.

Baca Juga: Still Life, Single Comebacknya Big Bang, Nantikan 5 April 2022

“Karena saat ini dunia belum keluar dari krisis karena adanya pandemi COVID-19. Negara-negara berkembang masih sulit dalam memulihkan ekonominya. Dan kita mendorong pemulihan global,” kata Dian.

Presidensi G20 Indonesia, kata dia, diharapkan dapat berjalan sebagaimana mestinya dan berjalan baik.

“Kita melakukan konsultasi dengan semua pihak agar Presidensi G20 Indonesia dapat berjalan sebagaimana mestinya,” katanya.

Sebelumnya, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan Indonesia, yang akan menyelenggarakan KTT G20 pada November, menjadi medan tarik-menarik bagi Rusia dan AS terkait situasi di Ukraina.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Mudik Idul Fitri 2022 Boleh, Bagi yang Sudah Vaksin Lengkap dan Booster

AS dan sekutunya meminta Indonesia sebagai Presiden G20 untuk mempertimbangkan keanggotaan Rusia. “Australia mengancam tidak akan hadir dalam KTT bila Rusia hadir. Sementara Dubes Rusia mengonfirmasi kehadiran Presiden Putin di Indonesia,” kata Hikmahanto.

Menurut dia, Indonesia harus memastikan semua kepala pemerintahan dan kepala negara anggota G20 hadir pada KTT itu.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan Presiden Vladimir Putin berniat untuk datang ke konferensi tingkat tinggi (KTT) Group of 20 (G20), yang presidensinya dipegang Indonesia untuk periode 2022.

Baca Juga: Asik! Ada Promo Harga Gledek Diskon Tiket Transportasi dan Akomodasi Hingga 50% Plus,Cek Yuk

Sedangkan dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu 23 Maret 2022 Vorobieva mengatakan kehadiran Putin mungkin akan ditentukan oleh berbagai hal, namun hingga saat ini, Presiden Rusia itu berniat untuk menghadiri KTT G20.

“(Kehadiran Putin) Akan ditentukan oleh banyak hal, termasuk situasi COVID yang saat ini kian membaik. Namun, ya, hingga saat ini (Putin) ingin hadir,” ujarnya. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler