INDOBALINEWS - Konflik Rusia dan Ukraina masih terus bergolak dengan dampak sejumlah sanksi internasional terhadap negara Putin.
Rusia menghadapi serangan sanksi internasional yang dipimpin oleh negara-negara Barat yang bertujuan untuk mengisolasinya dari ekonomi global.
Termasuk secara khusus menutupnya dari sistem perpesanan bank global SWIFT dan membatasi transaksi dengan bank sentralnya.
Bahkan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menilai apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok ekonomi utama Kelompok Dua Puluh (G20) setelah invasinya ke Ukraina.
Hal itu mengemuka dalam sebuah diskusi yang dilansir Reuters Selasa 22 Maret 2022. “Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20. Jika Rusia tetap menjadi anggota, itu akan menjadi organisasi yang kurang berguna," demikian seorang sumber G7 mengatakan dilansir Antara dari Reuters.
Sebuah sumber Uni Eropa secara terpisah mengkonfirmasi diskusi tentang status Rusia pada pertemuan G20 mendatang, yang kursi bergilirnya saat ini dipegang oleh Indonesia.
Baca Juga: Liga 1 BRI: Bali United vs Persebaya Surabaya, Antara Pesta Juara vs Tiket AFC