Netanyahu Bersumpah Tidak Akan Hentikan Perang Lawan Hamas!

26 Desember 2023, 07:47 WIB
Benjamin Netanyahu /The Arab News/

 

INDOBALINEWS - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk terus berjuang melawan militan Hamas di tengah suasana duka warga Palestina atas kematian 100 orang di hari akibat serangan udara Israel di hari Senin 25 Desember 2023.

Hal itu dikatakan Netanyahu saat mengunjungi pasukan Israel di Jalur Gaza utara seperti dilaporkan Senin 25 Desember 2023,  hanya beberapa jam setelah serangan pasukannya di Gaza.

Menurut torita setempat, serangan malam itu merupakan salah satu serangan malam paling mematikan di wilayah kantong yang terkepung itu selama 11 minggu perang Israel dan Hamas.

Baca Juga: Korban Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali 13 Meninggal, 9 Tenaga Keja Indonesia, 4 Asal China

Serangan tersebut dikatakan sebagai pembalasan terhadap Hamas atas serangan lintas batas yang mematikan pada 7 Oktober, Israel mendapat tekanan dari sekutu terdekatnya, Amerika Serikat, untuk mengalihkan operasi di Gaza ke fase intensitas yang lebih rendah dan mengurangi kematian warga sipil.

Namun Netanyahu mengatakan kepada anggota parlemen dari partainya Likud bahwa perang masih jauh dari selesai dan menolak apa yang ia sebut sebagai spekulasi media bahwa pemerintahnya mungkin akan menghentikan pertempuran tersebut. Dia mengatakan Israel tidak akan berhasil membebaskan sandera yang tersisa tanpa menerapkan tekanan militer.

Kami tidak berhenti. Perang akan terus berlanjut sampai akhir, sampai kita menyelesaikannya,” kata Netanyahu dilansir dari Reuters, yang menentang seruan internasional untuk gencatan senjata, saat berkunjung ke Gaza.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Juan Cuadrado Cedera Panjang, Inter Milan Incar Tajon Buchanan

Pada sebuah pemakaman di Gaza, barisan pelayat Palestina menyentuh kain kafan putih yang membungkus tubuh sedikitnya 70 orang yang menurut pejabat kesehatan Palestina tewas akibat serangan udara yang menghantam Maghazi di tengah jalur tersebut.

Seorang pria, Ibrahim Youssef, mengatakan istri dan empat anaknya termasuk bayi berusia 4 bulan, terjebak di bawah reruntuhan rumah tempat mereka tinggal di Maghazi.

“Apa kesalahan mereka?” Dia bertanya. "Apakah ada pejuang perlawanan di sini?"

Pemogokan yang dimulai beberapa jam sebelum tengah malam terus berlanjut hingga hari Senin. Media Palestina mengatakan Israel telah meningkatkan serangan udara dan darat di Gaza tengah.

Baca Juga: Jalanin Hobi Sambil Tambah Penghasilan dari Rumah, Ini Daftar Game Penghasil Uang

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qidra mengatakan banyak dari mereka yang tewas di Maghazi adalah perempuan dan anak-anak. Delapan orang lainnya tewas ketika pesawat dan tank Israel menghantam rumah-rumah dan jalan-jalan di dekat al-Bureij dan al-Nusseirat, kata para pejabat kesehatan.

Petugas medis mengatakan serangan udara Israel di Khan Younis di Gaza selatan menewaskan 23 orang, sehingga total korban jiwa warga Palestina semalam menjadi lebih dari 100 orang.

Paus Fransiskus mengatakan dalam pesan Natalnya bahwa anak-anak yang tewas dalam perang, termasuk di Gaza, adalah “Yesus kecil masa kini” dan bahwa serangan Israel menuai “panen yang mengerikan” berupa warga sipil yang tidak bersalah.

Tentara Israel mengatakan sedang meninjau laporan insiden Maghazi dan berkomitmen untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil. Israel mengatakan Hamas beroperasi di daerah padat penduduk dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, namun hal ini dibantah oleh Hamas.

Baca Juga: Mau Dapatkan Penghasilan Tambahan hanya Dari Rumah? Berikut Aplikasi Penghasil Uang Populer 2023

PERAYAAN BETHLEHEM DIBATALKAN
Pendeta Kristen membatalkan perayaan di Betlehem, kota Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel di mana menurut tradisi Kristen, Yesus dilahirkan di sebuah kandang 2.000 tahun yang lalu.

Umat ​​​​Kristen Palestina mengadakan acara Natal yang diterangi cahaya lilin di Betlehem dengan nyanyian pujian dan doa untuk perdamaian di Gaza.

Tidak ada pohon besar yang menjadi pusat perayaan Natal di Betlehem. Patung-patung Natal di gereja-gereja ditempatkan di antara puing-puing dan kawat berduri sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat Gaza.

Di Gaza, Hamas dan sekutu militannya yang lebih kecil, Jihad Islam, keduanya bersumpah untuk menghancurkan Israel, diyakini menyandera lebih dari 100 sandera dari 240 sandera yang mereka tangkap selama serangan mereka pada 7 Oktober di kota-kota Israel, ketika mereka membunuh 1.200 orang.

Baca Juga: 2 Idola ASTRO Nyanyikan Lagu Galau saat Natal, 'Last Christmas', Ini Sepenggal Lirik dan Terjemahannya

Sejak saat itu, Israel telah menyia-nyiakan sebagian besar jalur sempit tersebut. Hampir 20.700 warga Gaza telah terbunuh, termasuk 250 orang dalam 24 jam terakhir, menurut pihak berwenang di Gaza yang dikuasai Hamas.

Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka, dan PBB mengatakan kondisi kemanusiaan sangat buruk.

Militer Israel mengatakan pada hari Senin bahwa dua tentaranya tewas pada hari terakhir, sehingga jumlah korban tewas menjadi 158 sejak operasi darat dimulai pada 20 Oktober.

Secara terpisah, tiga sumber keamanan mengatakan serangan udara Israel di luar ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin menewaskan seorang penasihat senior di Garda Revolusi Iran. ***

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler