Banyak Jihadis asal Inggris Bergabung dengan Pejuang Taliban Melawan Pemerintah Afghanistan

- 13 Agustus 2021, 20:03 WIB
Pasukan Taliban berpose dengan senjata di lokasi yang dirahasiakan di Afghanistan pada 19 Agustus 2009.
Pasukan Taliban berpose dengan senjata di lokasi yang dirahasiakan di Afghanistan pada 19 Agustus 2009. /REUTERS/Stringer/

INDOBALINEWS - Banyak jihadis asal Inggris yang dilaporkan secara diam-diam menyelundupkan diri bergabung dengan kelompok Taliban melawan pemerintahan Afghanistan.

Diyakini, para jihadis Inggris itu melakukan perjalanan ke Afghanistan melalui daerah suku Pakistan untuk mencapai garis depan.

Pada Kamis, 12 Agustus 2021, pejuang Taliban mengumumkan mereka telah mengambil alih Kandahar, kota terbesar kedua di Afghanistan.

Baca Juga: Fadli Zon Nilai Tema Lomba Hari Santri Nasional Menunjukkan Dangkalnya BPIP Memahami Islam dan Pancasila

Dilaporkan, banyak jihadis asal Inggris melakukan perjalanan ke Afghanistan sebelum atau setelah 9/11 untuk berperang

"Bisa Anda sebut sebagai aksen jalanan," kata sumber itu, dikutip dari Sputnik News, Jumat, 13 Agustus 2021.

Sumber pejabat senior intelijen militer yang dikutip oleh The Sun, menyebutkan panggilan telepon teroris dengan aksen Inggris telah disadap.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Persilakan Komnas HAM Bekerja dengan Baik sebagai Lembaga Independen

Pihaknya telah menerima beberapa penyadapan dari dua pria Inggris, mungkin di bawah 30 tahun, berbicara secara terbuka di ponsel.

"Salah satunya memiliki aksen London, yang bisa Anda sebut sebagai aksen jalanan," kata sumber itu, dikutip dari Sputnik News, Jumat, 13 Agustus 2021.

Dilaporkan juga pria Inggris itu mengangkat senjata melawan pemerintah Afghanistan, yang berjuang untuk menahan perebutan kekuasaan Taliban.

Baca Juga: Pariwisata Belum Pulih, Penerimaan DJP Bali Capai Rp 4,04 Triliun Alami Penurunan 20,6 Persen

“Kami tidak tahu siapa mereka. Sulit untuk menyebutkan angkanya,” kata petugas keamanan.

Baik Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan bahwa mereka akan mengirim pasukan untuk membantu mengevakuasi staf kedutaan mereka mengingat "kondisi keamanan" saat ini di Afghanistan.

Rencananya, AS akan mengirimkan sekitar 3.000 pasukan militer tambahan ke bandara di Kabul untuk membantu mengevakuasi sejumlah para staf di Kedubes.

JBaca Juga: Sambut HUT Ke-76 RI, Animator Cilik asal Bali Hadirkan Animasi 'Aku Kamu dan Dia'

uru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, juga menyampaikan harapan bisa menarik kehadiran diplomatik inti di Afganitasn dalam beberapa minggu mendatang. *** ( Julkifli Sinuhaji/Pikiran-rakyat.com)

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul: Jihadis Asal Inggris Dikabarkan Diam-diam Gabung Taliban di Afghanistan

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x