Ungkap Dugaan Genosida Muslim Uighur di China, Parlemen Inggris Serukan Boikot Olimpiade Beijing

- 8 Juli 2021, 18:29 WIB
Anggota Parlemen Inggris serukan boikot Olimpiade Beijing 2022 karena ada dugaan genosida muslim Uighur di Xinjiang
Anggota Parlemen Inggris serukan boikot Olimpiade Beijing 2022 karena ada dugaan genosida muslim Uighur di Xinjiang /DOk. Reuters/

INDOBALINEWS - Adanya dugaan genosida muslim Uighur di Xinjiang, China membuat Parlemen Inggris sampai menyerukan untuk memboikot Olimpiade tahun 2022.

Dalam laporan dari Komite Urusan Luar Negeri (FAC) parlemen Inggris pada Rabu, 7 Juli 2021, masalah tersebut terungkap .

Sorotan terhadap serangkaian tindakan dan perlakuan China atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap muslim Uighur di Xinjiang tertuang dalam laporan berjudul "Never Again: The UK's Responsibility to Act on Atrocities in Xinjiang"

Baca Juga: Gagal Kendalikan Covid-19 hingga Korban Jiwa Berjatuhan, Pemerintah Didesak Minta Maaf

Sebelumnya China membantah tuduhan genosida dan pelanggaran HAM terhadap Muslim di Provinsi Xinjiang sebagai "kebohongan dan disinformasi".

Kini, menjelang Olimpiade Beijing 2022, laporan Parlemen Inggris menyerukan kepada pemerintahnya untuk mencegah bisnis mensponsori atau beriklan di Olimpiade.

Hanya saja, bBukti pelanggaran HAM yang parah dan kejahatan terhadap orang-orang Uighur sudah sangat banyak dan tak terbantahkan, dan parlemen menyebutnya sebagai genosida.

Baca Juga: Tanggapi Protes saat PPKM Darurat, Gus Nadir: Kalau Pasar Ditutup, 'Ente' Mau Mati Kelaparan?

Laporan ini menggerakkan pembicaraan ke depan, jauh dari pertanyaan apakah kejahatan sedang terjadi dan apa yang akan dilakukan Inggris, yang harus dilakukan untuk mengakhiri mereka", kata ketua Parlemen Inggris, Tom Tugendhat, dikutip dari Sputnik News, Kamis, 8 Juli 2021.

Setelah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menjelaskan dia tidak akan mendukung boikot Olimpiade Beijing, maka laporan itu muncul menjadi perhatian parlemen.

"Saya pasti akan mempertimbangkan usulan dan memperdebatkannya, tetapi saya harus mengatakan bahwa saya secara naluriah, dan selalu menentang boikot olahraga", kata Boris Johnson kepada anggota parlemen pada Rabu, 7 Juli 2021.

Baca Juga: Soal Status Pernikahan Terbaru, Kiwil: 'Orang Lain Nggak Usah Ngatur'

Tuduhan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur berulangkali mendapat kritik China.

Sikap kekeuh Beijing bahwa kamp pendidikan ulang di Xinjiang merupakan pusat pelatihan, yang didirikan untuk memerangi ekstremisme regional.***  (Julkifli Sinuhaji/Pikiran-rakyat.com)

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul: Parlemen Inggris Serukan Boikot Olimpiade Beijing Atas Dugaan Genosida Muslim Uighur di Xinjiang"

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x