INDOBALINEWS - Anggota parlemen Malaysia Lim Kit Siang mengakui negaranya terburuk dalam penanganan pandemi Covid-19.
Pimpinan Partai Aksi Demokrat (PAS) itu menyebut dari semua negara di kawasan Asia Tenggara, Malaysia memiliki angka tertinggi infeksi dan kasus kematian akibat wabah Covid-19.
"Dengan angka kematian sebanyak 8,42 per satu juta orang, kita sudah berada di posisi puncak," katanya seperti dikutip dari Malay Mail pada Sabtu, 4 September 2021.
Baca Juga: Palsukan Sertifikat Vaksin Covid-19, Oknum Tenaga Kesehatan di Lombok Timur Dipecat
Lim Kit Siang mengakui predikat tersebut menjadikan Malaysia dengan penanganan pandemi Covid-19 terburuk di dunia.
"Dengan angka total komulatif angka infeksi dan kematian saat ini, kita akan menembus angka 1,8 juta kasus Covid-19," jelasnya.
Menurut Lim Kit Siang buruknya respons negaranya untuk menanggulani Covid-19, tentu akan memecahkan angka dua juta untuk total kumulatif dengan catatan kematian 20.000 per satu juta orang.
"Padahal, Malaysia akan merayakan Hari Malaysia ke-58 pada 16 September 2021 mendatang,” ujarnya.
Baca Juga: Penilainan Penanganan Covid-19 di Jepang Semakin Menurun, PM Yoshihide Suga Berencana Akhiri Karir
Kata dia Menteri Kesehatan Khaery Jamaluddin yang baru menjabat sudah diingatkan vaksin saja tidak cukup dalam kondisi perang terhadap Covid-19.
"Kita sudah ingatkan Pemerintah Malaysia, untuk menjauhkan diri dari kepercayaan buta pada lockdown total," tegas Lim Kit Siang.
Dia menyebut kalaupun membuka bisnis sesuai dengan tujuan live with Covid, alih-alih nol Covid dan sebagai gantinya menggunakan pembatasan yang ditargetkan.
"Ini bukan mencari-cari kesalahan, tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi Covid-19, sehingga memenangkan perang melawannya,” ujarnya.
Baca Juga: Ancaman Pembekuan Darah: Infeksi Covid-19 Hadirkan Risiko Lebih Tinggi daripada Vaksin
Data yang dirilis Our World in Data pada 1 September 2021 menunjukkan kinerja Menteri Kesehatan Malaysia sudah sangat buruk.
"Dibandingkan dengan negara tetangga Indonesia, hanya dalam waktu 16 hari, sudah berhasil menurunkan angka infeksi dan kematian akibat Covid-19 ini," paparnya.
Saat ini, sambungnya, jumlah angka harian corona Indonesia berada di rentang 5.000 sampai 8.000 kasus.
"Kita heran, dengan populasi yang begitu besar, Indonesia mampu mengurangi angka kasus Covid-19, dibandingkan dengan Malaysia," ungkapnya.
"Ini yang harus dijawab oleh Menteri Khaery Jamaluddin, Malaysia justru mengalami angka kenaikan kasus Covid-19," tambah Lim Kit Siang.***