Joe Biden mengeluarkan perintah tersebut setelah mendapat tekanan dari para keluarga korban serangan 11 September 2001 atau yang lebih dikenal nine eleventh (9/11) attacks.
Para keluarga korban ini mendesak dibukanya dokumen rahasia tersebut guna memastikan apakah pemerintah Arab Saudi ikut terlibat di dalamnya.
Departemen Kehakiman diharapkan bisa membuka dokumen rahasia hasil investigasi FBI tersebut dalam enam bulan ke depan.
Dany Gonzalez menambahkan publik akan mengetahui banyak hal bilamana dokumen Operation Encore tersebut dibuka, dan itu bisa merubah pandangan dan pemahaman publik selama ini tentang tragedi 11 September 2001.
Baca Juga: Cegah Akses Milisi Taliban, Google Tutup Akun Email Pemerintah Afghanistan
Ia mengatakan dua pembajak berkebangsaan Arab bernama Nawaf al-Hazmi dan Khalid al-Mihdhar mendapat sokongan dari beberapa pejabat Saudi, termasuk Omar al-Bayoumi.
Omar al-Bayoumi dikatakan pernah bertemu dengan kedua pembajak tersebut di sebuah restoran di Los Angeles dan mendorong mereka untuk bisa tinggal di San Diego.
Omar al-Bayoumi juga yang membantu mencarikan apartemen untuk tempat tinggal serta membukakan rekening bank buat mereka.
Bahkan disebutkan kedua pembajak ini selanjutya mengikuti pendidikan di sekolah penerbangan.
Dany Gonzalez menambahkan dirinya tidak mungkin membuka informasi penting dalam dokumen Operation Encore tersebut karena terikat dengan perintah FBI.