Muslim Amerika boikot Hilton Worldwide Bangun Hotel di Lahan Bekas Masjid di Xinjiang China

- 17 September 2021, 10:26 WIB
Ilustrasi Muslim Amerika
Ilustrasi Muslim Amerika /Reuters/ Amr Alfiky/Reuters

Para pejabat di Beijing mengatakan kepada Reuters awal tahun ini bahwa tidak ada tempat-tempat ibadah yang dihancurkan atau dilarang, dan dipersilahkan untuk mengunjungi wilayah tersebut.

Baca Juga: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unram Juarai Kompetisi Tingkat Internasional

Selama 12 hari perjalanan reportasenya selama Ramadhan bulan April dan Mei, jurnalis Reuters melaporkan banyak masjid-masjid yang telah dihancurkan baik sebagian atau keseluruhan bangunan.

PBB dan kelompok hak asasi memperkirakan sekitar satu juta orang Uighur beserta etnis minoritas lainnya ditahan di kamp-kamp untuk dipekerjakan di Xinjiang.

Awalnya pemerintah China membantah keberadaan kamp-kamp tersebut, namun belakangan diklaim sebagai pusat pelatihan melawan radikalisme.

Baca Juga: Satu Lagi Tempat Isoter di Denpasar Ditutup, Tingkat Keterisian 31,31 Persen

Ketua komisi hak asasi PBB Michelle Bachelet mengatakan, upayanya masuk wilayah Xinjiang China untuk penyelidikan adanya laporan pelanggaran hak asasi terhadap muslim Uighur mengalami kegagalan.

"Saya menyesal belum bisa melaporkan perkembangan masalah Uighur di Xinjiang," katanya dikutip dari Al Jazeera 16 September 2021.

Dia menyampaikan pada hari Senin pada pembukaan Dewan Hak Asasi di Jenewa, tengah meyelesaikan laporan perkembangan situasi di Xinjiang.

Baca Juga: Jenderal AS Mark Milley Tangkis Tudingan Donald Trump sebagai Pengkhianat

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah