Piramida Mesir Dibangun di Sepanjang Cabang Sungai Nil yang Terkubur, Begini Penjelasannya!

- 17 Mei 2024, 22:25 WIB
Ilustrasi piramida Mesir.
Ilustrasi piramida Mesir. /Pexels/Thais Cordeiro/

INDOBALINEWS – Piramida megah di Mesir telah lama memikat imajinasi kita. Kehadiran piramida yang menjulang merupakan bukti kecerdikan dan kekuatan peradaban kuno.

Namun mengapa struktur monumental ini dibangun di lanskap gurun yang tampaknya tak ramah?

Melansir earth.com, Jumat 17 Mei 2024, penemuan baru mungkin bisa menjawab pertanyaan ini. Cabang Sungai Nil yang sudah lama hilang sekarang terkubur di bawah pasir dan lahan pertanian.

Baca Juga: Diet Nabati Turunkan Risiko Sebagian Besar Penyakit Utama Loh! 

Dengan menggunakan citra satelit, para ahli mengidentifikasi lokasi potensial dari cabang sungai kuno di dekat ladang piramida. Mereka mengkonfirmasi temuan mereka melalui survei geofisika dan inti sedimen.

Para peneliti mendeteksi sedimen sungai dan bekas saluran di bawah tanah, menunjukkan adanya bekas cabang sungai sepanjang 64 kilometer (km) yang pernah mengalir di dekat ladang piramida.

Mereka mengusulkan agar cabang sungai tersebut dinamai "Ahramat," yang berarti piramida dalam bahasa Arab.

Baca Juga: Polisi Proses Kasus Dugaan Penistaan Agama Oleh Kepala Kantor Otban Merauke

Cabang kuno Sungai Nil ini mungkin memainkan peran penting dalam konstruksi piramida dan aksesibilitas. Sungai tersebut memudahkan pengangkutan blok batu besar dan bahan lainnya ke lokasi konstruksi.

Lebih lanjut, penemuan ini dapat menjelaskan mengapa ladang piramida terkonsentrasi di sepanjang strip gurun ini di dekat Memphis. Kedekatan sungai membuat area ini mudah diakses pada saat konstruksi.

Cabang Ahramat mengalir di dekat 31 piramida yang menakjubkan, termasuk kompleks piramida Giza yang ikonik. Kedekatan ini menunjukkan bahwa sungai tersebut berfungsi sebagai jalur transportasi yang vital.

Orang Mesir kuno kemungkinan menggunakan sungai untuk memindahkan blok batu besar dan bahan konstruksi lainnya ke situs piramida.

Baca Juga: Investigasi Kontak Pegang Peranan Untuk Wujudkan Target Eliminasi TBC pada 2030

Menariknya, banyak piramida memiliki jalan setapak yang berakhir di tepi sungai yang diusulkan dari Cabang Ahramat. Penyelarasan ini mendukung gagasan bahwa jalur air ini berperan penting dalam konstruksi mereka.

Para ahli menemukan bahwa jalan setapak ini kemungkinan menghubungkan situs piramida ke sungai. Hal ini semakin menunjukkan bahwa cabang Ahramat dari Sungai Nil memainkan peran penting dalam mengangkut bahan yang diperlukan untuk membangun piramida.

Jadi, apa yang terjadi dengan sungai yang dulu perkasa ini? Para peneliti berpendapat bahwa peningkatan pasir yang terbawa angin, yang terkait dengan kekeringan besar yang dimulai sekitar 4.200 tahun yang lalu, kemungkinan menyebabkan cabang sungai ini berpindah ke arah timur.

Baca Juga: Serangan Israel Belum Berhenti di Gaza, Sudah 35.272 Warga Palestina Meregang Nyawa

Perpindahan ini, dikombinasikan dengan akumulasi pasir, akhirnya menyebabkan sungai tersebut mengendap dan menghilang.

Temuan ini menekankan dampak perubahan lingkungan terhadap masyarakat manusia sepanjang sejarah. Ketika cabang Ahramat menyusut, akses menuju piramida menjadi semakin sulit.

Hal ini akan menyulitkan pengangkutan material dan pemeliharaan struktur tersebut.

Pada akhirnya, hilangnya sungai tersebut berkontribusi pada ditinggalkannya ladang piramida dan misteri yang mengelilinginya hingga hari ini.***

Baca Juga: Ganggu Ketertiban Umum, Manusia Silver, Anak Punk dan Badung Jalanan Ditertibkan

Baca Juga: Bali dan Republik Ceko Bahas Kerjasama Pariwisata, Transportasi dan Pengelolaan Sampah

Editor: Ronatal Siahaan

Sumber: earth.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah