INDOBALINEWS - Empat puluh lima anggota parlemen di Amerika Serikat telah mendesak pemerintahan Trump untuk memboikot KTT G20 bulan depan di Riyadh.
Sementara Saudi pada hari Rabu memulai konferensi dua hari 'Women 20' (W20) dan bersiap menjadi tuan rumah bagi para pemimpin dunia bulan depan dalam acara KTT G20.
Surat dari anggota parlemen AS kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo datang setelah legislator Eropa mengeluarkan resolusi bulan ini, menyerukan Uni Eropa untuk menurunkan tingkat kehadirannya di KTT, juga atas hak asasi manusia.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Angin Puting Beliung Terjadi di Bekasi Utara Pada Kamis 23 Oktober 2020
Anggota parlemen meminta Riyadh untuk membebaskan aktivis yang di penjara, mengakhiri kampanye militernya di negara tetangga Yaman, dan pertanggungjawaban atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi 2018 di Istanbul.
"Sebagai negara demokrasi dan pemasok hak asasi manusia terkemuka di dunia, pemerintah kita harus menuntut perubahan dramatis terhadap catatan pelanggaran hak asasi manusia yang buruk di Arab Saudi," kata surat itu, dilihat oleh kantor berita AFP.
"Jika pemerintah Saudi gagal mengambil langkah segera untuk mengatasi rekor ini, kami harus mundur dari KTT G20 yang dipimpin Saudi dan berkomitmen untuk menjadikan reformasi hak asasi manusia sebagai syarat untuk semua kesepakatan di masa depan dengan pemerintah Arab Saudi."
Baca Juga: Teror Bom Mobil di Suriah Merenggut Nyawa Mufti Agung Damaskus Adnan al-Afyouni
Jan Schakowsky dan Ilhan Omar, anggota Demokrat dari DPR AS, termasuk di antara 45 anggota parlemen yang menandatangani surat itu, yang didukung oleh kelompok advokasi Freedom Forward.