TikTok Tantang Trump Lewat Sebuah Petisi, Gara-gara Manajemen TikTok di AS Mau Dibubarkan

- 11 November 2020, 17:08 WIB
Aplikasi Tik Tok
Aplikasi Tik Tok / Photographer: Brent Lewin/Bloomberg

INDOBALINEWS - TikTok adalah salah satu platform media sosial yang paling populer, dimana para pengguna dapat membagikan video pendek mereka ke pengguna lain. 

Pada 14 Agustus 2020 lalu, Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang meminta pengelola TikTok di AS (ByteDance) untuk tidak lagi mengelola TikTok pada tanggal 12 November 2020.   

Dalam dua bulan terakhir TikTok telah menawarkan berbagai macam solusi seperti meminta perpanjangan waktu, tetapi masih belum mendapat tanggapan baik dari Trump. 

Baca Juga: Trump Dikhawatirkan Tebar Kekacauan Dengan China Sebelum Akhiri Jabatannya

Dikarenakan batas waktu yang sudah dekat maka TikTok mengajukan petisi untuk membela hak-hak lebih dari 1.500 karyawan TikTok di AS.

TikTok menentang keputusan Departemen Perdagangan AS dan mengatakan akan terus melanjutkan proses terhadap perintah eksekutif Trump, kata perusahaan itu pada hari Jumat dalam sebuah pernyataan yang diperoleh oleh CGTN.

"Kami menentang keputusan itu dan merasa sangat kecewa. Ratusan juta pengguna Amerika telah membentuk komunitas yang menyukai TikTok karena itu adalah alat untuk hiburan, ekspresi diri dan koneksi," kata perusahaan tersebut.

Baca Juga: Hari Jomblo atau 'Single's Day' di China Dirayakan Para Jomblo Dengan Belanja

Baca Juga: Cekcok Mulut Lalu Tendang Teman, Remaja Putri 15 Tahun Dijemput Polisi

Halaman:

Editor: Rudolf

Sumber: CGTN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah