Simulasi Siaga Bencana Perlu Dilakukan Berkala di Sekolah, Kata BNPB

17 Desember 2020, 21:58 WIB
Direktur Mitigasi Bencana BNPB Jhony Sumbung saat menghadiri monev SPAB di Jembrana, Bali yang digelar Rabu dan Kamis 16-17 Desember 2020 /Dok kalaksa BPBD Provinsi Bali

INDOBALINEWS - Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) menjadi salah satu bagian upaya mitigasi bencana pada sektor pendidikan yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan menggandeng berbagai pemangku kebijakan untuk terlibat dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat.

Baca Juga: Cek Perubahan Syarat Masuk Bali, Diantarnya Anak Dibawah 12 Tahun Tak Perlu Swab

Demikian dikatakan oleh Direktur Mitigasi Bencana BNPB Jhony Sumbung saat menghadiri monev SPAB di Jembrana, Bali yang digelar Rabu dan Kamis 16-17 Desember 2020.

"Tujuan diadakannya SPAB ialah untuk memberikan edukasi dan membangun kesiapsiagaan masyarakat secara signifikan dimulai pada satuan pendidikan yaitu lingkungan sekolah mulai dari siswa, guru dan orang tua siswa," ujar Jhony seperti yang dikutip oleh indobalinews.com. 

Baca Juga: Urus Berkas di Disdukcapil Denpasar Bali Bisa Lewat Grab dan Gojek

Lebih lanjut dikatakannya guna mendukung ketercapaian pada tujuan upaya tersebut, saat ini Direktorat Mitigasi Bencana BNPB melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) serta tindak lanjut pasca bimbingan teknis Fasilitator SPAB yang diselenggarakan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali yang dilaksanakan pada bulan November 2020 yang lalu.

Direktur Mitigasi Bencana BNPB Jhony Sumbung saat menghadiri monev SPAB di Jembrana, Bali yang digelar Rabu dan Kamis 16-17 Desember 2020 Dok Kalaksa BPBD Provinsi Bali

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Kamis 17 Desember 2020

Diharap sekolah yang telah mengikuti program ini diharapkan dapat membagikan ilmunya kepada sekolah lainnya agar semakin banyak sekolah yang memiliki pengetahuan tentang kebencanaan.

"Sekolah yang sudah mendapatkan SPAB diharapkan dapat mentransfer ilmu ke orang terdekat dan sekolah lainnya. Simulasi tentang siaga bencana juga perlu dilakukan secara berkala dan dapat menjadi program tetap sekolah" ujar Johny.

Baca Juga: Mahasiswi Bunuh Diri Lompat Dari Lantai 4, Sempat Tanya Kalau Jatuh Apa Bisa Meninggal...

Kemudian ia menambahkan, maksud dan tujuan dari kegiatan ini ialah untuk melihat proses program SPAB dan mengajak daerah untuk melanjutkan komitmen ini untuk menuju masyarakat tangguh menghadapi bencana.

“kegiatan ini bermanfaat untuk melihat sejauh mana perkembangan pelaksanaan SPAB di Jembrana, mengidentifikasi tantangan dan hambatan program dan untuk berkomitmen melanjutkan program ini,” tambahnya.

Baca Juga: Lebih Dulu Dari Amerika, Film 'Wonder Woman 1984' Sudah Tayang di Bioskop Indonesia Termasuk Bali

Monitoring dan Evaluasi SPAB di Kab. Jembrana ini berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 16 - 17 Desember 2020. Dihadiri oleh BNPB, Fasilitator Nasional, Dinas Pendidikan dan perwakilan Pramuka.

Satuan Pendidikan Aman Bencana merupakan salah satu pilar dari pengurangan risiko bencana, pada tahun 2020 ini telah dilaksanakan di beberapa lokasi. Yaitu Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh, Kota Pasaman Provinsi Sumatera Barat, Kota Bukit Tinggi Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.

Baca Juga: 23 Tersangka Teroris Jaringan JI Dipindah ke Jakarta, Ada Pentolan Teroris Bom Bali I

Kabupaten lain juga yaitu Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur, Kota Ambon Provinsi Maluku dan Kabupaten Jembrana Provinsi Bali.(***)

 

Editor: Shira Ade

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler