Didikan ‘Keras’ Orang Tua Bisa Mempengaruhi Otak Anak

- 28 Maret 2021, 09:18 WIB
Marah, berteriak dan memukul anak secara berulang bisa mempengaruhi otak anak.
Marah, berteriak dan memukul anak secara berulang bisa mempengaruhi otak anak. /Ilustrasi/M Susanto Edison

INDOBALINEWS - Orang Tua perlu mengetahui bahwa seringnya melakukan praktik pengasuhan yang keras dapat membahayakan perkembangan anak.

Gaya pengasuhan anak mungkin berbeda dari satu keluarga ke keluarga lain. Tetapi sebagian besar orang setuju bahwa orang tua yang 'kasar' dapat meninggalkan dampak negatif bagi anak mereka.

Seperti dikutip Indobalinews dari Indianexpress, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pola asuh yang keras dapat berdampak langsung pada otak anak hingga masa remajanya.

Baca Juga: Diduga Rasisme di AS 2 Remaja Indonesia Dikeroyok, WNI Diminta Waspada

Baca Juga: Ini Titik-Titik Rawan Kejahatan Jalanan di Bali Yang Dipantau Patroli Street Crime Gabungan

Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Montreal dan Pusat Penelitian CHU Sainte ‑ Justine bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Stanford itu, dengan ‘berteriak, memukul, dan marah’ pada anak-anak secara berulang kali, ditemukan berhubungan dengan struktur yang lebih kecil di otak anak.

Hasil penelitian tersebut mencatat bahwa praktik pengasuhan yang keras adalah umum dan bahkan diterima secara sosial di seluruh dunia.

Pada tahun 2014, The Brookings Institution, sebuah organisasi kebijakan publik nirlaba yang berbasis di Washington, DC telah melaporkan bahwa 81 persen orang tua di AS percaya bahwa memukul anak mereka ‘terkadang pantas’.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mengambil pendekatan yang kasar dalam mengasuh anak dapat menyebabkan dampak yang masih tertinggal setelah masa kanak-kanak.

Halaman:

Editor: M Susanto Edison

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x