INDOBALINEWS - Selama ini yang kita ketahui adalah tes PCR (polymerase chain reaction) melalui tes usap bisa dilakukan pada hidung, saluran antara hidung dan tenggorokan (nasofaring), atau saluran antara mulut dan tenggorokan (orofaring).
Biasanya pemeriksaan ini membuat rasa tidak nyaman baik sebelum ataupun sesusah pemeriksaan. Ketidaknyamanan ini khususnya amat dirasakan bagi anak-anak.
Pada tes PCR yang biasa dokter akan memasukkan alat swab yang menyerupai cotton bud panjang ke hidung hingga ke nasofaring (bagian atas tenggorokan yang terletak di bagian belakang hidung).
Baca Juga: Pria Meninggal Dalam Kos Di Kuta Bali, Sempat Ingin Pulang Kampung ke Sulawesi
Dokter akan memutar atau menggerakkan alat swab beberapa kali (sekitar 15 detik) agar lendir di nasofaring menempel di alat swab sebelum menariknya kembali.
Saat ini sebagai alternatif, ada inovasi baru pemeriksaan tes PCR berbasis air liur atau disebut PCR Saliva Based Testing yang diperkenalkan oleh National Hospital Surabaya.
Baca Juga: Siswi SMP Dicabuli Guru Les Matematika di Denpasar Bali
Menurut CEO National Hospital Surabaya, Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widjaya, PCR Saliva ini dijalankan dengan mesin PCR biasa.