INDOBALINEWS - Permasalahan terkait minyak goreng bekas (Minyak Jelantah) di masyarakat saat ini adalah pembuangan limbah minyak jelantah yang masih dilakukan secara sembarangan.
Bahkan, seringkali minyak jelantah ini, dibuang ke sungai, selokan atau langsung dibuang ke tanah. Tentu perlu disadari bahwa bahaya yang ditimbulkan dari limbah minyak jelantah ini adalah, dapat merusak ekosistem perairan, mencemari tanah, dapat menyumbat saluran air.
Sementara itu, pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan atau berulang-ulang, tentu dapat merusak kesehatan manusia, yakni dapat menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.
Baca Juga: WNA India Ditemukan Meninggal di Kolam Renang
Untuk itu, penting untuk dilakukan penanganan yang tepat, agar limbah minyak jelantah ini, dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan “bencana” atau kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan.
Perlu diketahui, limbah minyak jelantah ini dapat diolah dengan baik supaya tidak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.
Berangkat dari permasalahan inilah, "Laksana Becik" yang merupakan komunitas para pecinta lingkungan, bergerak mengedukasi masyarakat, termasuk generasi muda untuk lebih peduli dengan lingkungan, terutama terkait masalah limbah Minyak Jelantah.
Baca Juga: Gelapkan Motor NMax Milik Saudara Tiri, Rahmat Marsaka Buron ke Nganjuk Jatim
Sebagai komunitas yang baru berdiri di Bali ini, Laksana Becik yang berarti Perilaku yang Baik ini, ingin ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih.