Baca Juga: Indonesia Targetkan 255.300 Wisatawan Tiongkok Berwisata di Tahun 2023
2. Sempat dijadikan Kejuaraan Dunia
Menurut New York Times, sempat ada kejuaraan dunia latto-latto tahun 1971 di Italia. Kompetisi latto-latto ini pun diikuti oleh banyak peserta dari berbagai negara untuk menguji ketangkasan tangan dan mata mereka.
3. Tragedi Bandul Pecah
Material lato lato di AS sendiri sebelumnya adalah bandul yang terbuat dari kaca. Sehingga permainan ini pernah memakan korban di negara asalnya yaitu Amerika Serikat dan Kanada.
Hal ini dikarenakan ketika bandul terpukul terlalu keras maka kekuatan antara kedua bandul tersebut bersinggungan terlalu kuat yang mengakibatkan bandul tersebut pecah dan berserakan dan memicu korban dengan luka serius.
Oleh karena itu penjualan mainan ini pun disebut sempat dilarang oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika pada 1985. Barulah saat dibuat dengan bahan-bahan yang tidak berbahaya termasuk plastik, akhirnya permainan ini kembali dilegalkan.
Baca Juga: Hadapi Barito Putera dalam Derby Papadaan, Borneo FC Ingin Beri Kado Manis HUT Samarinda
4. Punya banyak sebutan
Lato lato sendiri punya sebutan berbeda di berbagai daerah. Di Amerika, mainan ini dikenal dengan nama clackers ball, kemudian ada juga yang menamainya dengan click-clack-rage, dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri benda ini juga memiliki nama berbeda, seperti tek tek di daerah Jawa, dan kato kato di wilayah Sumatera.