Penyebab Dan Faktor Wanita Menjadi Perokok

- 31 Oktober 2020, 13:26 WIB
ILUSTRASI rokok elektrik. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebut bahwa rokok elektrik tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam terapi berhenti merokok.*
ILUSTRASI rokok elektrik. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebut bahwa rokok elektrik tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam terapi berhenti merokok.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

Baca Juga: Terjebak Dalam Kapal Tongkang Hingga Tewas Saat Mencari Besi Tua

Wanita yang mengalami depresi akan sesuatu dan kemudian merokok, biasanya dia  menganggap bahwa merokok bisa membantu mengurangi rasa gelisah yang menjadi momok di pikirannya.

Beberapa wanita yang dimintakan pendapatnya, dimana dia sudah mulai merasa  nyaman dengan menghisap rokok, mengatakan memilih rokok bakar dengan rasa menthol yang bisa dia bakar dan hisap hingga 5 sampai 10 batang per harinya.

Baca Juga: Ustadz di Aceh Ditikam Pisau Belati Saat Ceramah Maulid

Dan kini dengan canggihnya teknologi, merokok tidak lagi dengan harus membakar tembakau tapi dengan sistem elektrik dengan cairan yang dipanaskan sehingga timbul asap dan aroma menyerupai rokok dan dinamakan rokok elektrik.

Rokok elektrik dilengkapi dengan aroma yang bermacam-macam, membuat perokok konvensional beralih menjadi perokok elektrik dan memungkinkan lebih memacu lagi kegiatan merokoknya.

Baca Juga: Terjebak Dalam Kapal Tongkang Hingga Tewas Saat Mencari Besi Tua

Namun kembali lagi bahwa merokok itu tidak dianjurkan karena bisa mengganggu kesehatan, walaupun itu rokok elektrik, tetapi tampaknya para perokok tidak terlalu ambil pusing, termasuk wanita sekalipun.

Ini dikarenakan ada kepuasan sesaat yang spontan yang bisa mereka rasakan untuk dirinya, dibanding dengan akibat jangka panjang yang belum mereka ketahui kapan datangnya.

Baca Juga: BLT Dana Desa Dinilai Belum Tertib, Perlu Diawasi BPK

Halaman:

Editor: Rudolf

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x