Simak Kiat Pesantren dan Madrasah di Cilegon Jelang Belajar Tatap Muka di Masa Pandemi

13 April 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi belajar tatap muka. Simulasi pembelajaran tatap muka di dua sekolah di Jember. /Tim Portal Jember

 

INDOBALINEWS - Menjelang diperbolehkannya belajar tatap muka di sejumlah wilayah tanah air pada tahun ajaran baru bulan Juli 2021 nanti, sejumlah sekolah termasuk pesantren dan madrasah memiliki kiat tersendiri agar tatap muka lancar prokes juga jalan.

Penyelenggaraan proses belajar tatap muka di pondok pesantren dan madrasah, pada masa pandemi Covid-19 ini mengacu Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbu), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Seperti sekolah negeri dan swasta, pesantren dan sekolah keagamaan lain pun diperbolehkan menyelenggarakan belajar mengajar yang direncanakan dimulai Juli 2021. Namun setiap lembaga pendidikan wajib mengedepankan protokol kesehatan serta keselamatan dan kesehatan pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan.

Baca Juga: Ajang MotoGP Ditunda, Persiapan Sirkuit Mandalika Lombok NTB Jalan Terus

Baca Juga: Kehabisan Uang Selama Pandemi, Bule Uzbekistan Jadi PSK di Bali

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di pesantren, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas Covid-19, Komisi VIII DPR RI, Walikota Cilegon, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Cilegon dan lembaga terkait mengadakan rapat koordinasi untuk membahas kesiapan pemerintah daerah Cilegon dalam menggelar belajar mengajar tatap muka.

Kepala Kanwil Kemenag Kota Cilegon Idris Jamroni menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar di pesantren dan madrasah dibagi menjadi dua shift, 50 persen masuk 50 persen di rumah.

Protokol kesehatan juga sudah ditegakan, tidak boleh ada kantin dan santri diinstruksikan membawa bekal. Selain itu jam pelajaran jugadikurangi, hal tersebut dilakukan karena pandemi. 

Baca Juga: Tarawih Saat Pandemi, Rumah atau Masjid? Bijak Sikapi Pandangan Ustaz Berikut

Baca Juga: Kepala Desa Korupsi Dana Hibah Bedah Rumah untuk 405 Warga

“Pondok pesantren dan madrasah di Cilegon, menggunakan beberapa cara dalam belajar mengajar, yaitu online dan tatap muka. Ketika tatap muka tiap kelas diisi 50 persen kapasitas kelas, santri yang memiliki absen ganjil masuk diminggu ganjil dan absen genap masuk pada minggu genap,” ujar Idris saat rapat koordinasi di kantor Walikota Cilegon, Senin 12 April 2021 seperti yang dikutip indobalinews.com dari lama resmi BNPB.go.id.

Pada kesempatan itu BNPB yang diwakili Direktur Mitigasi Bencana Johny Sumbung memberikan dukungan pencegahan penyebaran Covid-19 bagi pesantren dan madrasah di Cilegon berupa logistik pencegahan Covid-19 berupa Panbio Swab antigen sebanyak 2.000 buah, masker kain sebanyak 20.000 buah, masker medis sebanyak 5.000 buah dan masker medis anak 5.000 buah.

Baca Juga: Residivis Curanmor di Lumajang Jatim, Tertangkap Saat Mencuri HP di Bali

Selain itu BNPB mengimbau masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilisasi. Diharapkan dengan  menerapkan protokol kesehatan yang ketat kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan tidak muncul klaster baru di sekolah dan pesantren.***

Editor: Shira Ade

Sumber: bnpb.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler