Kisruh Konflik Rempang, KSP Moeldoko: Memang Kita Sering Begitu, Komunikasi Kurang Tepat

22 September 2023, 16:14 WIB
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko saat meninjau Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat 22 September 2023. /Dok Dafi

 

INDOBALINEWS - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko merespon soal kekisruhan akibat konflik lahan yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Moeldoko mengatakan, bahwa soal Rempang bahwa pemerintah sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk menyelesaikan kekisruhan tersebut dengan baik. Ada dua penyelesaian yaitu dengan yudisial dan melakukan pendekatan-pendekatan non yudisial.

"Pemerintah sudah membentuk satgas untuk menyelesaikan dengan baik. Intinya bahwa kalau kita melihat ada dua penyelesaian yudisial oleh satgas itu, tapi juga bisa melakukan pendekatan-pendekatan non yudisial," kata dia, usai meninjau Pelabuhan Sanur, di Denpasar Selatan, Jumat 22 September 2023.

Baca Juga: Kabel Putih Jadi Saksi Bisu, Pulang Kerja Lihat Suami Gantung Diri, Begini Isi Pesan Terakhir untuk Isteri

Menurutnya, bahwa ada warga yang salah membeli lahan sehingga dengan sadar menyerahkan lahan tersebut ke pemerintah.

"Karena ternyata, banyak dari teman-teman yang secara sadar, memahami, bahwa dia telah salah membeli, akhirnya dengan kesadaran sendiri menyerahkan tanpa ada sebuah proses. Kalau ada kompensasi itu nanti dibicarakan antara mereka dengan pihak yang berkaitan," ujarnya.

"Jadi, saya pikir masyarakat yang memang salah membeli atau tertipu dan seterusnya, sebaiknya menyerahkan saja. Karena pada akhirnya nantinya akan terlihat mana sebenarnya, yang siapa nanti yang jual," lanjutnya.

Baca Juga: Prediksi Keberuntungan Capricorn, Aquarius dan Pisces, Ini Ramalan Zodiak Jumat, 22 September 2023

Kemudian, memang ada yang memaksa dengan melakukan perlawanan memakai massa. Moeldoko  menghimbau agar hal tersebut tidak perlu dilakukan.

"Yang kedua memang ada yang maksa dengan perlawanan, bisa kita lihat perlawanan ada yang menggunakan massa dan seterusnya. Saya himbau untuk tidak perlu itu. Tidak perlu, karena ini untuk kepentingan yang lebih besar," katanya.

Pihaknya juga membenarkan, memang dalam soal Rempang ada komunikasi yang kurang tepat atau tidak ada komunikasi lebih awal sehingga masyarakat taunya ada pembebasan lahan.

Baca Juga: Penting Surat yang Ada di Al-Qur'an Wajib Baca untuk ibu Hamil

"Memang kita sering begitu (komunikasi kurang tepat). Kita, sering ada persoalan-persoalan yang tidak berkomunikasi lebih awal. Sehingga taunya masyarakat mungkin kok tau-tau ada kegiatan begini dan seterusnya.

Ini memang sekali lagi teman-teman sekalian, kalau urusan komunikasi kita sering mengucapkan mudah tetapi sering praktik di lapangannya tidak seperti itu," ujarnya.

Baca Juga: Bule Inggris yang Dorong dan Tampar Polisi Diserahkan ke Imigrasi, Divonis 1 Bulan Kurungan

"Tapi KSP berusaha untuk memahami situasi dan kita mencoba dari pendekatan non yudisialnya ada pihak-pihak yang bisa kita komunikasikan. Udahlah, untuk kepentingan negara, untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar, sebaiknya daripada berhadapan dengan persoalan-persoalan hukum dan (seterusnya), akhirnya banyak yang menyerahkan," ujarnya.***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler