Survei Indometer: Tinggi, Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Presiden Jokowi

- 19 Februari 2021, 12:54 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi massal Covid-19 tahap kedua di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi massal Covid-19 tahap kedua di Pasar Tanah Abang, Jakarta. /Indobalinews/Twitter/@jokowi

INDOBALINEWS - Lembaga Survei Indometer merilis hasil survei terbaru terkait tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer Leonard SB, di tengah pandemi Covid-19 dan kemerosotan ekonomi saat ini tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi masih tetap tinggi. Angkanya mencapai 70,1 persen.

"Tingkat kepuasan yang sangat tinggi menunjukkan bahwa Jokowi tetap dipercaya oleh publik," kata Leonard, dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis 18 Februari 2021.

Baca Juga: Survei Indometer: Prabowo Subianto Capres Terkuat, Ridwan Kamil Ancaman Serius

Survei Indometer dilakukan pada tanggal 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sesuai hasil survei, menurut dia, publik menilai pilihan-pilihan kebijakan pemerintah di bawah arahan Presiden Jokowi dalam menghadapi pandemi Covid-19 hingga dampak ekonomi yang ditimbulkan, masih layak untuk didukung.

Baca Juga: Ini Cara Ampuh Menangkal Virus Corona

"Keputusan Jokowi untuk tidak melakukan 'lockdown' memberi kesempatan bagi pelaku ekonomi untuk tetap berusaha, meskipun ada sejumlah pembatasan yang diberlakukan," papar Leonard.

Sementara itu, ketidakpuasan publik yang mencapai 25,2 persen lebih dipengaruhi oleh masih tingginya kasus konfirmasi Covid-19 dan anjloknya perekonomian.

Baca Juga: Satu Tahun Kepergian Ashraf Sinclair, Begini Postingan Haru BCL

"Misalnya, rendahnya jumlah testing dan 'tracing', serta pertumbuhan ekonomi yang minus sepanjang 2020," urai Leonard.

Dalam survei ini, masih ada 4,7 persen yang menyatakan tidak tahu/ tidak menjawab. Publik, demikian Leonard, masih melihat sejauh mana vaksinasi bisa digenjot, serta pemulihan ekonomi yang kini mengandalkan kebijakan UU Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).***

Editor: M Susanto Edison

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x