Hati Rihana Tersayat Menyaksikan Kebrutalan yang Dipertontonkan Israel di Palestina

- 14 Mei 2021, 23:26 WIB
Ibu dari Rasheed Abu Arra, anak Palestina yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel, berduka atas jenazah putranya selama pemakamannya, di kota Aqqaba dekat Tubas, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 12 Mei 2021.
Ibu dari Rasheed Abu Arra, anak Palestina yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel, berduka atas jenazah putranya selama pemakamannya, di kota Aqqaba dekat Tubas, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 12 Mei 2021. /REUTERS/Raneen Sawafta/

INDOBALINEWS - Aksi kekerasan yang dipertontonkan dalam konflik Israel dan Palestina yang menyebabkan jatuhnya korban rakyat tak berdosa termasuk anak-anak cukup menyayat hati penyanyi Raihana.

"Hati saya hancur dengan kekerasan yang saya lihat ditampilkan antara Israel dan Palestina," ucap Rihanna melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @badgalriri, Jumat 14 Mei 2021

Dia prihatin dengan kondisi Ketegangan yang terjadi di Palestina usai serangan Israel menghantam Al-Quds.

Baca Juga: Bela Bangsa Palestina, Ulil Abshar Abdalla Tak Pedulikan Dilabeli Kadrun

Rihana tentu mengecam segala bentuk kekerasan yang dia lihat selama konflik antara Israel dan Palestina berlangsung.

Dirinya tidak kuasa melihat anak-anak menjadi korban dari aksi kekerasan yang terjadi di Jalur Gaza.

"Saya tidak bisa langsung untuk melihatnya, anak-anak Israel dan Palestina yang tidak bersalah bersembunyi di tempat perlindungan bom, lebih dari 40 nyawa hilang di Gaza saja, setidaknya 13 di antaranya juga anak-anak yang tidak bersalah," ucapnya dilansir dari pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Sebut Masyarakat yang Tidak Mudik Pahlawan dalam Memerangi Covid-19

Untuk itu, Rihanna berharap agar tindakan-tindakan brutal yang dipicu oleh kepentingan pemerintah bisa segera dihentikan demi menyetop korban jatuh yang lebih banyak di masa mendatang.

"Perlu ada semacam ketetapan hati. Kami sedih menyaksikan orang-orang yang tidak bersalah menjadi korban gagasan yang diabadikan oleh pemerintah dan ekstremis, dan siklus ini perlu dipatahkan," demikian Rihana. ***

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x