Takbiran dan Salat Iduladha di Rumah, Pramono Anung: Tidak Gampang Melalui Fase Ini

- 20 Juli 2021, 11:23 WIB
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memaknai Iduladha sebagai momentum untuk meningkatkan kekompakan dan kegotongroyongan.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memaknai Iduladha sebagai momentum untuk meningkatkan kekompakan dan kegotongroyongan. /Sekretariat Kabinet

INDOBALINEWS – Semangat dan makna Hari Raya Iduladha dirasakan relevan sepanjang zaman, apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung memaknai Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah/2021 Masehi sebagai momentum untuk meningkatkan kegotongroyongan dan kekompakan.

“Hari raya Iduladha kali ini kita rayakan berbeda dengan Iduladha pada periode sebelumnya, kita mengalami pandemi. Tentunya kita tidak gampang untuk melalui fase-fase ini, butuh keikhlasan, kegotongroyongan, kekompakan, pengorbanan untuk melalui semua ini,” katanya dikutip dari laman Setkab, Selasa (20/07/2021).

Baca Juga: PPKM Darurat, Zona Merah dan Oranye: Warga Muslim Diminta Takbiran dan Salat Iduladha 2021 di Rumah

Pramono Anung meyakini kendati melaksnakan ibadah salat Id di rumah dan bersilaturahmi secara virtual umat muslim tetap bisa melalui Hari Raya Iduladha ini dengan lebih khusyuk, bermakna, dan bermanfaat bagi sesama.

“Banyak di antara kita mungkin tidak bisa merayakan Iduladha dengan salat di tempat yang kita rencanakan seperti tahun-tahun lalu, karena adanya larangan dari pemerintah. Tetapi saya yakin seyakin-yakinnya, bahwa Iduladha kali ini pasti dapat kita lalui dengan lebih khusyuk, lebih syahdu, lebih berbekas, lebih bermakna, dan tentunya lebih bermanfaat bagi sesama,” kata Pramono Anung.

Kata dia dengan upaya penanganan pandemi yang terus dilakukan secara bersama ini Indonesia bisa segera terlepas dari pandemi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi, dalam acara Takbir Akbar Hari Raya Iduladha 1442 H, Senin 19 Juli 2021 malam mengatakan hari raya kali ini adalah momentum untuk menguatkan solidaritas untuk bangkit bersama menghadapi pandemi.

Baca Juga: Idul Adha, Mahfud MD Kutip Dalil Ushul Fiqh : Menghindar Bencana Harus Didahulukan dari Meraih Kebaikan

Kata dia Iduladha mengandung pesan mulia, pengorbanan, dan kemanusiaan yang patut menjadi pegangan bagi bangsa dan negara.

“Inilah momentum untuk menguatkan solidaritas dalam semangat persaudaraan. Ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah insaniah yang akan mampu melipatgandakan energi kita untuk menghimpun kekuatan, optimistis untuk bangkit bersama,” kata Jokowi.

Iduladha tahun ini diperingati secara sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Namun, Jokowi meyakini Iduladha sederhana ini tidak mengurangi kekhidmatan dalam menyampaikan rasa syukur kepada Allah Swt.

Presiden menambahkan, banyak keteladan dari Nabi Ibrahim a.s. yang dapat diambil hikmahnya seperti keteladanan dalam berkorban dan mengingatkan pentingnya keimanan, ketakwaan, serta keikhlasan.

Baca Juga: Sebut Tidak Mudah Cari RS, dr Tompi Mohon Masyarakat Tidak Salat Idul Adha di Masjid Picu Kerumunan

“Di tengah pandemi saat ini, kita perlu kesediaan lebih banyak berkorban lagi. Mengorbankan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan masyarakat, serta sesama,” tuturnya.

Jokowi meminta masyarakat mengoptimalkan ikhtiar baik lahiriah maupun batiniah untuk menghadapi pandemi saat ini dengan bersama-sama berdoa dan bertakbir dari rumah masing-masing.

 

Ia juga mengajak masyarakat untuk berdoa bersama memohon pertolongan, kesembuhan bagi yang sakit, dan kekuatan bagi para pejuang kemanusiaan.

“Semoga Allah Swt meridai dan memudahkan semua upaya dan langkah-langkah kita sampai kita mencapai kemenangan melawan pandemi Covid-19 ini,” kata Jokowi.***

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah