Network
INDOBALINEWS - Keberhasilan kelompok Taliban menguasai Afganistan jadi perbincangan dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Bagi sebagian orang, rekam jejak Taliban dijadikan titik pijak sikap, keputusan, dan cara pandang. Tapi, sebagian orang menilai Taliban yang dulu berbeda dengan sekarang.
Menaggapi hal tersebut, anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan menilai ada truma yang dialami masyarakat dari teror-teror yang pernah terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Taliban Kuasai Pemerintahan Afghanistan, Ketua MPR Minta WNI Dievakuasi dari Kabul
Anggota Fraksi Nasdem DPR RI ini mengatakan dalam konteks di Indonesia banyak yang tidak bisa membedakan Taliban dan ISIS, karena bendera mereka sama.
Kata dia apa yang terjadi di Iran dan Afganistan di masa lalu membuat kita truma dengan kejadian yang sudah kita lihat bersama.
Ia berharap hal ini harus kita waspadai bersama, jangan sampai kejadian terulang kembali.
"Saya bukan takut Islamophobia, tapi yang saya takutkan adalah tindakan dari kelompok tersebut. Rekam jejak mereka ini yang membuat masyarakat jadi trauma. Dari tahun ke ke tahun tindakan mereka ini patut dipertanyakan," kata Farhan.
Baca Juga: Rusia Ingatkan Pemimpin Negara CSTO Memburuknya Situasi Afghanistan Pascapendudukan Milisi Taliban
Seperti diketahui puluhan orang pernah ikut bertempur di Afghanistan dan sekembali ke Indonesia melakukan sejumlah tindakan terorisme.
“Fakta di media sosial di Indonesia ada glorifikasi kemenangan Taliban adalah kemenangan Islam. Ini terkesan kita digas benar oleh mereka yang punya hasrat mendirikan negara yang tidak (beridelologi) Pancasila. Itu masih ada dan kita tidak bisa menyangkal," katanya dikutip dari kanal Youtube Mata Najwa, Kamis, 26 Agustus 2021.
Presenter Najwa Shihab lantas menunjukkan beberapa contoh unggahan dari media sosial tanpa menyebut nama akunnya, berikut kutipannya:
Baca Juga: Politikus NasDem Minta Aparat Tegas Tumpas Benih-benih Pendukung Taliban di Indonesia
Tidak peduli Afghanistan kalah dari Taliban, tapi yang saya pedulikan ialah munculnya sel-sel teroris baru dari paham radikalisme pasca-Taliban berkuasa.
Ingat, eks kombatan Taliban belum semuanya dibekuk Densus, dan Indonesia sangat rentan dengan pelaku tindak terorisme.
Menurut Farhan kemenangan Taliban membuat kelompok pendukung ini bersemangat, terbukti banyaknya unggahan di media sosial di Indonesia yang memberikan dukungan terhadap kelompok tersebut yang mungkin saja terinspirasi melakukan hal yang sama.***
